16 | disenchanted

Start from the beginning
                                    

"setelah aku pergi, kau tidak perlu mencariku lagi. kau akan segera melupakanku."

"kau adalah teman pertamaku di langit sooyoon. aku tidak akan melupakanmu."

minhyung tak langsung menjawab, membuat jaemin salah tingkah.

"kalau begitu... kalau begitu, kelak jika aku ingin..."

belum selesai jaemin berbicara, minhyung sudah mengeluarkan sihir untuk menghilangkan ingatannya, kemudian menghilang dari hadapan peri yang kini nampak kebingungan itu. ia menatap dua buah hijau di tangannya dengan sedikit heran, namun tak mempermasalahkannya. peri itu langsung pergi sembari bersenandung seolah tak pernah terjadi apa-apa.

minhyung juga masih ingat ketika jaemin menemuinya di hutan siyoo dan memberinya bunga. ia sempat tersenyum melihat peri itu lagi walaupun jaemin tak menyadarinya. itulah alasannya hanya mengambil bunga melati di keranjang jaemin dan memberikannya kristal spiritual.

dewa perang itu juga masih mengingat ketika jaemin mengatakan pada semua peri bahwa ia akan mengalahkan mereka di ujian peri. semua peri menertawakannya. namun, tanpa ada yang menyadari, minhyung memperhatikannya sembari tersenyum bangga dari jauh

jung minhyung juga rela menggunakan sihirnya untuk mengobati jaemin. ia jugalah yang menerbangkan kunang-kunang spiritualnya ke taman bunga milik jaemin di kuil sasung.

peri melati, kuil sasung

"ia bersusah payah lulus ujian peri, bahkan sudah mendapatkan peringkat teratas. jika kau menghapus namanya, ia akan sedih."

minhyung memejam erat mendengar perkataan sahabatnya, "ini adalah satu-satunya caraku untuk melindunginya agar tak bernasib sama seperti peri doyoung."

p̶e̶r̶i̶ m̶e̶l̶a̶t̶i̶, k̶u̶i̶l̶ s̶a̶s̶u̶n̶g̶

😔

pagi itu, para peri berlarian memasuki kota dewa untuk melihat peringkat ujian peri mereka.

"syukurlah ada namaku! namamu juga ada!"

"selamat!"

"terima kasih!"

"bantu aku mencari namaku."

"namaku tidak ada!"

jaemin berlari untuk bergabung ke dalam gerombolan peri itu. senyumannya yang sangat cerah mendadak menghilang ketika tak menemukan namanya.

"bukankah aku peringkat pertama?" gumam jaemin, "pasti ada yang salah. aku akan bertanya pada dewa taeyong."

"tidak perlu bertanya." taeyong yang kebetulan ada di sana berucap langsung, "dewa minhyung yang menghapus namamu."

"menghapus namaku?" mata jaemin membola.

"dewa minhyung tidak ingin menerimamu. tentu saja itu tidak bisa dipaksakan. kau tenang saja. setelah upacara pembagian tugas, aku pasti akan mencarikan pekerjaan yang bagus untukmu."

"dewa... dewa minhyung tidak bersedia menerimaku?" peri itu nampak masih terkejut. tatapannya kosong. taeyong hanya mampu memandangi jaemin dengan iba ketika peri melati tersebut keluar dari kota dewa, meninggalkan gerombolan para peri yang sedang bersenang-senang karena nama mereka tertulis di daftar peringkat ujian peri.

fairy and devil | nomin, markminWhere stories live. Discover now