Kekuatan cinta keduanya tidak cukup hebat untuk membuat mereka saling bersama-sama tanpa memiliki ketakutan.

Singhantara yang sering di sebut orang pribumi dan tidak selevel dengan Yuna. Meski laki-laki itu tumbuh dari keluarga berdarah biru. Namun, karena kehidupan mereka berbeda akibat penjajahan.

"Yuna!!"

Sing berteriak dengan keras.

"Aku akan.... Yuna!!"

****

[Masa kini, 2023]

Leo sibuk di dapur. Laki-laki itu Sibuk untuk memasak apa yang dirinya bisa dan mudah, sedangkan Sing hanya duduk di meja makan dan sibuk dengan buku yang dirinya baca.

"Omong-omong, bener nggak kalo vampir takut bawang putih?" tanya Leo penasaran.

"Itu adalah rempah, kita tidak memakan makanan manusia." ucap Sing.

"Kita?!" kata itu mengejutkan Sing dan juga Leo.

"Anjing! Gue bisa mati muda!" umpat Leo.

"Aelah, ini rumah gue. Gue nggak perlu kasih salam juga, kan, ya?" ucap Davin.

Laki-laki itu meletakkan sebuah termos di depan Sing.

"Hari ini gue bawa darah ayam." ucap Davin.

Davin berjalan ke arah kulkas untuk memasukkan sesuatu yang dirinya bawa.

"Lo masak apa, btw?" tanya Davin.

Leo membawa cobek sambal itu, dimana terdapat tempe dan juga sambal didalamnya.

"Apa ni?"

"Tempe geprek."

"Ah, iya. ini lalapanya." ucap Leo. Laki-laki itu meletakan lauk dan juga sayuran ke meja.

Davin diam tanpa bisa berkata-kata dengan yang dirinya dapatkan.

"Lo nggak Laper?" tanya Leo yang hendak mengambil nasi.

"Lo cuma masak ini? Tempe geprek?"

"Iya, kenapa emangnya? Lagian yang makan cuma kita berdua, gue juga nggak bisa masak aneh-aneh." jelas Leo.

"Tapi....."

"Kalo lo nggak mau, ya, udah. Gue makan semuanya."

"Ets!!"

Leo dan Davin memakan sarapan dengan lahap, meski Davin sempat makan di rumah, dirinya tidak bisa pungkiri, bahwa masakan dari Leo lumayan juga.

"Habis makan, kita bersih-bersih. Kamar lo harus di bersihkan, Sing!" ucap Davin. Mulutnya penuh, namun laki-laki itu berbicara dengan keras dan memanggil Sing yang duduk di ruang tamu.

"Lo mau sampai kapan tidur di sofa?" tanya Davin.

"Gue bakal pergi setelah Sing bisa balik ke tempat asalnya." ucap Leo.

Laki-laki itu benar-benar tidak memahami maksud dari Davin.

"Bukan itu, Bambang! Maksud gue, lo bakal tidur di sofa terus? Mending lo pakai kamar gue. Ada tv juga, kalo lo bosen bisa nonton tv." ucap Davin.

Leo diam. Laki-laki itu terdiam melihat makanannya.

"Kenapa? Lo nggak apa-apa?"

"Kenapa lo baik banget? Lo bisa usir kita berdua dari awal, tapi lo kasih kita tempat tinggal dan makan." ucap Leo. Laki-laki itu berkaca-kaca, dirinya tidak bisa berbohong, bahwa hal-hal yang di lakukan Davin menyentuh hati.

"Nggak ada alasan. Rumah ini juga nggak ada penghuninya, nggak ada salahnya biarin lo berdua tinggal sendiri, karena sepertinya ini rumah punya Sing di masa lalu,"

"Dan juga, lo pasti cukup kesulitan sama hidup yang lo jalani, gue harap lo bisa bertahan dan jalani hidup yang baik. Lo harus cari tau bahwa kehidupan ini memiliki banyak rahasia." Jelas Davin.

Leo mengangguk.

"Udah, cepet habisin. Kita bersih-bersih! Jangan malas-malasan!! Kalo mau kaya dan sukses harus semangat!!" ucap Davin.

Laki-laki itu tersenyum manis dan berdiri dari duduknya, setelah selesai menghabiskan makanannya.

****

Vampayeer ✅Where stories live. Discover now