2. The (Wolf)Pack

7.6K 434 9
                                    

Sudah satu minggu berlalu. Masa MOS sudah selesai dari 4 hari yang lalu. Aku dan Bella satu kelas, kelas X 1. Sedangkan Sam terpisah sendiri di X 3. Murid-murid disini tidak terlalu ramah, tidak seperti sekolah lamaku. Ehh tapi mungkin itu karena aku sudah dari SD disana. Selama satu minggu ini Sam seperti selebritis yang selalu dilihatin cewek-cewek, banyak yang minta nomornya dan lain-lain. Ada satu yang paling kelihatan suka sama Sam, dia juga murid baru seperti kami, namanya Rhonda, kenapa aku dan Bella bilang begitu? Karena dia selalu mencari-cari kesempatan untuk bicara dan deket dengan Sam. Dia bahkan ga peduli dengan orang disekitar, buktinya saja sudah lebih dari sepuluh kali dia menghampiri Sam ketika Sam lagi bersama aku dan Bella. Mereka pertama ketemu dari kelas X 3, setelah itu seperti inilah ilustrasinya:

"Haiii Sam!!! Ini temen u? Engg ato pacar? Kenalin dong?" Katanya ketika hari pertama, saat istirahat. Yup dia pakai i dan u ketika berbicara dengan Sam.

"Sam, nanti satu group sama siapa? Sama i yuk!" Hari kedua ketika ketua osis sedang menjelaskan.

"Boleh ikut makan disini? Tadi seru banget ya, osisnya lucu!" Ketika istirahat hari kedua.

"Besok u disuruh bawa apa? Masa i disuruh bawa pete dan kol." Setelah bell pulang sekolah hari kedua berbunyi.

Huh, dan masih banyak lagi. Oh! Dan itu semua dia hanya menatap kearah Sam, jadi semua itu pertanyaan untuk Sam. Belum lagi Sam cerita, kalau dia lagi sendiri, Rhonda bahkan ngomongnya lebih panjang. Jangan salah paham Sam tidak membencinya, Sam mana pernah membenci orang, dia terlalu baik. Kesel sih pernah. Begini kata Sam:

"Dia ngajak gue ngobrol pas guru lagi jelasin, padahal gue nolak tapi pas lagi nolak, Sr. Harry liat dan pikir kita lagi pacaran, akhirnya gue dan dia dihukum keluar kelas. Bukan cuman itu, pas diluar kelas, dia ga berhenti ngomong! Astaga. Sebenernya dia baik cuman terlalu.. cerewet," kata Sam dan aku tidak bisa lebih setuju lagi.

Rhonda sebenarnya juga cantik, badannya juga bagus, kurus dan tinggi, mirip mirip Bella, hanya saja mukanya terlihat lebih jutek, padahal aslinya sama sekali berbeda, dia cerewet dan bawel. Rambutnya selalu dikuncir keatas tinggi karena dia mengikuti club cheerleaders yang menurutku sangat cocok dengannya yang terlihat lincah dan ekspresif.

Moving on, kalau aku dan Bella berkenalan dengan satu cewek baik bernama Giselle, mata sipit, kulit putih, lebih pendek dari kita sedikit, dan lucu. Dia sudah bersekolah di SBS sejak kelas 7, jadi selama satu minggu terakhir dia menceritakan semuanya secara lengkap kepada aku, Bella, dan Sam. Terlalu lengkap sebenarnya.

"Enam tahun yang lalu-" Giselle memulai.

"Ehm, Gis bentar. Enam tahun yang lalu? Bukannya lo bilang kelas tujuh baru lo masuk sini?" Tanya Sam memotong cerita Giselle.

"Ini gue baru mau bilang. Jadi, gue diceritain guru yang deket sama gue, dia udah kerja disini selama belas-an tahun, tapi tahun lalu dia berhenti," jawab Giselle dengan sedih.

"Kenapa berhenti?" Tanya Bella penasaran.

Giselle mangangkat kedua bahunya. "Gatau deh, dia main berhenti aja bahkan ga pamit dulu sama gue."

"Oke lanjut. Enam tahun yang lalu. Sekolah ini beda banget! Gedungnya beda dan segala-galanya. Bukan bagus ya, tapi tua, jelek, dan suram. Semenjak terjadi suatu insiden yang mengerikan, sekolah diliburkan selama satu bulan, para polisi dan detektif harus mencari tau kunci permasalahannya didalam sekolah, tadinya mereka bilang akan meliburkan kami selama setengah tahun, beberapa orang tua murid langsung tanpa ragu-ragu mendaftarkan anak mereka kesekolah lain-"

"Nngg, insiden apa sih Gis? Sampe ada detektif?" Tanyaku memotong ceritanya.

Giselle mengendus. Pasti dia kesel dari tadi ceritanya dipotong. Maaf, aku terlalu penasaran. "Jud, dengerin cerita gue dulu, nanti baru gue kasih tahu eh ato ngga."

The Haunted SchoolWhere stories live. Discover now