4.

480 51 2
                                    

"Zee, kenapa nilai kamu turun semua? Jujur sama Cici!" Tekan Shani, Azeel kini dilema apakah ia harus jujur atau berbohong lagi

"Jujur sama Cici kalau kamu sering bolos pelajaran kan?" Tebak Shani, Azeel pun terperajat kaget, darimana Cici nya itu tau bahwa ia sering bolos

"I-iya Ci," jujur Azeel

"Ngapain aja kamu bolos? Sebat? Vape? Pods? Balap liar? Clubbing? Iya kan?" Tembak Shani langsung

Azeel tak menjawab, ia sudah pasrah dengan apapun itu

"Jawab Azeelia Shafa Natio,"

"I-iya Ci,"

"Hebat kamu ya, mau jadi apa kamu? Kamu itu perempuan Zee, Cici gak masalah kamu tomboy atau feminism tapi Cici gak mau punya adek yang nakalnya kayak cowok Zee. Kamu mau kecewain ayah bunda kita? Gak kan?" Azeel pun menggeleng

"Sekali lagi kamu ngelakuin hal tersebut, Cici sita semua fasilitas kamu. Cici gak akan kasih kamu uang jajan, biar kamu rasain gimana susahnya nyari uang dan kerja!"

"Apalagi Cici udah mau nikah Zee, kamu akan selalu menjadi kakak untuk Ashel saat Cici udah gak ada. Cici mohon sama kamu untuk gak ngulangin hal yang sama, Cici gak akan tenang nantinya. Kamu gak mau kecewain Cici kan?" Azeel kembali mengangguk

"Kalau kamu sayang Cici kamu janji gak akan ulangi hal yang sama dengan konsekuensi apabila mengulangi sekali saja Cici bakal cabut semua fasilitas kamu dan gak kasih uang jajan, bahkan Ashel pun akan Cici larang buat bantuin kamu biar kamu ngerasain susahnya gimana. Oke?"

"Iya Ci, Zee janji Ci. Maafin Zee ya Ci udah ngelakuin hal yang di luar batas," ucap Azeel yang sedari tadi menunduk ke lantai tak berani menatap Shani

"Cici cuman gak mau adek Cici dicap buruk sama orang lain, baik kamu maupun Ashel. Cici tau alasan kamu kayak gini kenapa, tapi kamu gak boleh sedih lama-lama dan harus bangkit ya?" Azeel kembali mengangguk

Shani mengangkat dagu Azeel kemudian mencium kedua pipi Azeel

"Cici sayang kalian," bisik Shani

Shani kembali menatap Azeel yang air matanya telah keluar sejak tadi

"Maafin Cici ya udah keras sama kamu, Cici seperti ini karena sayang sama kamu gak mau kamu jadi anak nakal kayak di luar sana. Apalagi Cici gak akan selamanya sama kalian terus, kamu harus bisa jagain Ashel karena kamu tetap sosok kakak di mata Ashel walau beda dua menit saja," nasihat Shani, kemudian ia memeluk Azeel

"Maafin Zee, Ci. Maafin Zee, Ci. Zee janji bakal berubah, Zee janji bakal balik kayak dulu Ci. Maafin Zee ya Ci, Zee nyesal Ci..," isak tangis Azeel semakin keluar saat Shani menambah kencang pelukannya pada si anak tengah inu

"Iya, Cici maafin. Ingat kesepakatannya ya Zee," pesan Shani, kemudian melonggarkan pelukannya pada Azeel

Shani menghapus air mata Azeel, Shani pun tersenyum

"Cici dapat laporan dari sekolah yang ternyata udah lama hubungin Cici, dan tadi Cici dapat kabar dari guru BK kamu, dan Ashel udah Cici suruh buat cerita semuanya di mobil tadi. Minta maaf sama Ashel abis ini ya?" Pinta Shani, Azeel pun mengangguk

Ashel yang tak sengaja mendengar obrolan kedua kakaknya itu hanya bisa tersenyum senang dan sedih saat melihat Azeel yang menangis menyesal pada Shani. Ia hanya berharap semoga setelah ini kehidupan mereka kembali seperti awal walau tak ada kedua orang tua mereka

....

Sesuai yang dijanjikan Shani sebelumnya, hari ini Shani mengajak kedua adeknya itu ke rumah sakit untuk menjenguk Feni

Seventeen [On Going/Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang