2. Engagement

205 6 0
                                    

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.


Kiano Askarawari Bagaskara & Kaira Askarawari Jayanegara

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.


Kiano Askarawari Bagaskara & Kaira Askarawari Jayanegara

Aktifitas semua orang disetiap senin pagi sepertinya memang merepotkan. Hari ini si kembar Kaira dan Kiano harua Alisha ajak menuju rumah sakit karena pengasuh yang sedang merawat mereka sedang sakit. Alisha tak ingin terus-terusan merepotkan Mahesa dan Bang Mali karena tanggung jawab penuh atas anak-anaknya adalah dirinya sendiri. "Bunda after meeting I want buy some ice cream" tutur Kaira dengan mengacungkan jarinya.

 "How about you Kiano?" tanya Alisha pada putra laki-lakinya yang sedikit pendiam.

 Bukan hanya rupawannya saja yang hampir sembilan puluh persen mirip dengan Narendra tapi sikapnya juga. Kiano tak pernah meminta jika tak ditanya. Tak pernah berbicara jika tak dirasa penting. Alisha seperti menemukan sosok Narendra dari putranya Kiano. "No, don't." jawab Kiano singkat. 

Kaira melihat ke arah jam dinding yang menggantug di sudut ruangan. Adik laki-lakinya tadi sempat berpamitan jika ingin ke toilet namun sudah hampir dua puluh menit Kiano tak kunjung kembali. Kaira berinisiatif mencari Kiano di toilet namun Kiano tak ada disana. Kaira berkeliling sendiri mencari keberadaan Kiano hingga kakinya lelah. Anak itu menangis sambil berjalan dengan bergumam memanggil nama Kiano.

 "Kamu ngapain disini dek?" tanya seorang pengunjung rumah sakit pada Kiano yang tengah terduduk di sudut taman rumah sakit. "Itu. Bunganya bagus Kia suka" Kiano menunjuk ke arah bunga Amarilis yang tengah mekar dengan begitu indah. Seandainya Kiano tahu jika bunga Amarilis yang ada dihadapannya adalah bunga yang di tanam oleh papanya. Dengan harapan saat itu bundanya akan menerima perasaan papanya. "Udah makan belum. nih om kasih roti". Kiano memakan roti tersebut dengan lahab perasaannya sempat ragu saat memakannya karena ada rasa aneh yang tak bisa ia jelaskan. Namun Kiano tetap melanjutkannya.

 Setelah di gigitan terakhir rotinya suara Kaira memekik dibalik tubuhnya. "Kiano!!" Panggil Kaira sebal. Karena adiknya itu menghilang tiba-tiba. Baru saja Kaira akan menjewer telinga adiknya namun Kiano terlebih dulu tersungkur di tanah. "Kia bangun kamu kenapa. Kia bangun!!" Teriakan dan tangisan Kaira mengundang banyak orang untuk menghampirinya. 

The Truth Untold (Jaemin x Mark)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin