10. Beda Server

140 31 0
                                    

Tolong kasih aku banyak jejak cinta soalnya part ini panjanggg 😡😡

Happy reading lovey💛

****

Ini sudah hari ke empat Fajar tidak masuk sekolah, selama itu pula kondisi sekolah jauh lebih tenang karena antek-antek bocah itu jelas bukan apa-apa jika sumbunya hilang.

Habie masih mengawasi adiknya dibantu oleh Nolan dan Ari, takut-takut Fajar merencanakan sesuatu untuk mencelakai sang adik mengingat peringatan yang pernah membuat Hana trauma berat bahkan ikut memusuhi Habie dan Nolan itu.

Nolan sebenarnya bukan tipe orang yang gampang berburuk sangka terhadap perilaku orang lain.

Menurutnya, manusia itu kompleks.

Ada banyak hal yang tidak bisa diungkapkan dan dijabarkan. Dan mungkin saja hal itu yang membuat manusia kadang terkesan jahat bahkan gila di mata orang lain.

Setidaknya itu yang pertama kali ia pikirkan saat bertemu dengan Fajar.

Sifat agresif dan mudah emosinya mungkin didasari oleh sebuah cerita yang tersimpan rapi di dalam hati. Yang membuatnya benci dunia dan melampiaskan rasa sakitnya dengan berperilaku jahat kepada orang lain.

Tapi lama-lama ia jadi bingung sendiri, sebenarnya apa yang salah dengan anak itu hingga membuatnya membenci ia dan teman-temannya. Khususnya Habie.

"Lannn!!! Nolan ganteng semesta alam cintakuuu."

Ari tiba-tiba saja datang ke mejanya sambil berseru riang. Kalau panggilan keramat itu susah Ari lontarkan,ada dua kemungkinan. Memang ada hal yang membuat suasana hatinya kepalang bagus, atau bocah itu sedang butuh bantuan.

Nolan mengindikkan dagunya tanda bertanya. "Mau apa Lo?"

Dijawab tidak ramah begitu, Ari memberengut kesal. Namun tak lama karena selanjutnya bocah itu menarik salah satu kursi terdekat, membawanya menghadap ke meja Nolan sembari nyengir kuda.

"Lo inget action figure yang gue pinginnnn banget dari dulu itu nggak? Anjir! Anjirrr! Itu susah banget dapetnya soalnya udah nggak produksi kannn."

"Ketemu?"

Ari mengangguk semangat. Wajahnya seperti anak kosan yang tiba-tiba menang lotre satu milyar dan memiliki kesempatan untuk membeli mi instan untuk stok makannya hingga akhir zaman.

"Lo inget anak SMA Yohanes yang sempet Lo pada singgung kemaren? Gue bilang dia suka anime juga kan."

"Singkat jadi wibu aja bisa nggak sih?"

Lagi-lagi Ari berdecak sebal, namun hatinya cukup berbunga-bunga untuk menenggelamkan kalimat kampret Nolan yang jika diucapkan dalam kondisi normal bakal membuat bocah itu mutung satu bulan.

"Dengerin dulu kenapa, sihhhh!"

Nolan terkekeh sebelum mendorong jidat Ari dengan jari telunjuknya. "Monggo dilanjut Mbakyu."

"Nah, dia tuh punya action figure ituuu anjir! Katanya mau dikasih ke gue. Itu tuh punya mendiang kakaknya yang baru meninggal hampir mau lima tahun ini. Dia bilang ibunya sering nangis kalau liat action figure itu-soalnya seperti yang gue bilang, sekarang tuh udah susah banget nyarinya dan otomatis barang itu jadi salah satu favorit kakaknya banget lah. Lima tahun bukan waktu yang wajar buat nangis barang peninggalan yang udah nggak ada kan-"

The Shades [Selesai]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora