"Aku sedikit sakit hati." Ujar Ashland tanpa emosi sembari menikmati ekspresi Adrea yang berubah-ubah karna ulahnya.

Sebelum melanjutkan ucapannya, Ashland berdiri. "Ya, aku anggap yang tadi itu bentuk pertahanan dirimu."

Adrea mendongak menatap pria yang berdiri menjulang didepannya dengan ekspresi dongkol.

Pertahanan diri, katanya?

TENTU SAJA! Siapapun juga akan bertindak hal serupa bila dihadapkan dengan manusia berhati setan seperti Ashland. Hanya orang tidak waras yang mau melemparkan diri kepada pria itu.

Sungguh konyol. Itu pun masih bertanya (¬_¬)

Kekesalan Adrea sirna kala kepalan tangan tadi kembali diposisikan didepannya.

Aish...Adrea sampai lupa soal koin ini.

Baiklah, lupakan apa yang barusan terjadi. Lebih baik fokus pada koin didalam kepalan tangan pria itu, Adrea sangat yakin koin ini bisa memberikan keberuntungan untuknya.

Ya...kita tidak ada yang tau, mungkin saja jika ia menang Ashland akan mengabulkan permintaannya nanti. Dan Adrea sangat mengharapkan sebuah kehidupan damai dan tentram tanpa harus pusing memikirkan masalah yang akan terjadi dikemudian hari.

Dan masalah itu juga tidak akan terjadi bila ia tidak berinteraksi dengan para tokoh penting. Adrea sedang berusaha...

Adrea menatap Ashland yang rupanya juga menatapnya. Ia lantas berdiri hingga mereka saling berhadap-hadapan.

"Beri gu- khem beri aku sebuah kesepakatan. Jika itu gambar maka aku boleh meminta sesuatu padamu, begitu juga sebaliknya. Bagaimana?" Kata Adrea bernegosiasi. Ia menatap Ashland penuh harap. Namun raut pria itu tampak tidak menunjukkan ketertarikan.

Apa ucapannya barusan tidak menguntungkan bagi pria itu?

Hmm...Ya, jika dipikir rasanya memang tidak. Lagipula apa yang Adrea tawarkan nanti sudah tentu dimiliki oleh Ashland. Sebut saja seperti uang? Ashland bahkan tidak kekurangan sedikit pun.

Lalu apa yang harus ia berikan agar pria itu tertarik?

Terdiam sejenak.

Tidak mungkin kan Ashland menginginkan—Nyawa nya?

NONONONOOO! Terpikir kesana saja Adrea sudah dibuat merinding apalagi sungguhan.

"Baiklah." Balas Ashland singkat setelah beberapa saat yang lalu terjadi keheningan.

"Hah?" Beo Adrea tersadar.

Tak mendapat tanggapan, kerutan jelas muncul dikening gadis itu kala koin tadi sudah berada diantara jari panjang Ashland menunjukkan hasil yang pasti gam—Eh? ANGKA?!

Adrea melotot.

Tunggu! Ia bahkan belum sempat melihat benda logam itu, eh tau-tau saat melihat pria itu lagi koinnya sudah terangkat. Dia pasti curang!


"Kau pasti menggantinya kan? Eh?" Adrea segera menutup mulut kurang ajarnya saat sadar apa yang ia ucapkan barusan.

Pertanyaan Adrea berhasil mengundang tawa kecil Ashland atas tuduhan tak berdasarnya.

Male lead AntagonistNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ