Satu

3.8K 218 34
                                    

Selamat membaca sayangku ❤️

"Weh liat ayang gue, gak?"

Laki-laki bernama Aksara Najeon itu baru saja datang dengan buliran keringat yang membasahi sekitar wajahnya. Ia baru kembali dari lapangan basket karena baru saja selesai latihan.

"Ayang lo pergi." Sahut Eunwoo dan memakan permennya.

"Lah kemana? Sama siapa?"

"Banyak amat pertanyaan lo. Cari sendiri bego." Sambung Jaehyun.

"Tinggal jawab doang lo anjing." Umpat Aksara yang merasa kesal kemudian keluar lagi dari kelas mereka untuk mencari kekasihnya.

"Ganteng banget woilah."

"Pacarnya gak pusing apa ya punya pacar seganteng dia."

"Kalo gue jadi pacarnya bakal gue kurung njir wkwk."

"Iya cuy sama."

Langkah Aksara berhenti dan ia berbalik kemudian tersenyum setelah mendengar kata-kata itu. "Cewe gue gak ngakuin gue ganteng cok haha kalo gitu gue duluan ya." Setelah mengatakan itu Aksara kembali melangkahkan kakinya.

Kedua gadis yang membicarakannya tadi terlihat tertawa dan salting disaat yang sama karena di berikan senyuman semanis itu dari salah satu laki-laki tampan di sekolah mereka.

"Kamu disini aku nyariin daritadi." Ujarnya saat melihat kekasihnya duduk di kantin sembari menyeruput teh kotaknya.

Gadis yang bernama Lalisa Areena itu menoleh dan mendapati kekasihnya duduk di sampingnya. "Ngapain nyari aku? Bukannya kamu latihan ya?" Tanyanya kemudian meletakan ponselnya di atas meja.

Aksara mengangguk. "Latihannya udah kelar makanya aku nyari kamu ke kelas lagian ngapain sih disini? Sama siapa emang?"

"Sama Jennie tuh, dia minta di temenin makan tadi."

Aksara mengangguk kemudian menarik teh kotak yang di samping kekasihnya. Setelah dapat ia meminumnya hingga habis.

Lisa yang sudah biasa pun hanya menatap Aksara malas. "Beli makanya goblok." Umpat Lisa dan memukul punggung Aksara sedikit kuat.

Aksara terlihat meringis pelan kemudian tertawa setelah membuat isi di dalam kotak itu habis tidak bersisa. "Yaelah by minta dikit doang padahal."

Lisa memutar bola matanya malas. "Dikit apanya njir lo abisin semuanya."

Aksara semakin tertawa. "Iyaiya ntar aku ganti sekalian sama pabriknya tuh."

"Awas ya lo kalo boong."

"Omongannya ih." Ujarnya dan mendorong dahi Lisa dengan pelan.

Lisa terkekeh pelan kemudian mendongak ketika Jennie baru saja datang dengan membawa nampan di tangannya.

"Loh Aksara lo ngapain disini?" Tanya Jennie yang baru saja.

"Ngapelin ayang gue lah."

Mendengar itu Jennie memutar bola matanya malas. Orang yang di depannya ini kalau soal bucin kepada Lalisa tidak usah di pertanyakan lagi memang. Tapi meskipun begitu, ayolah ia sedang menjomblo tidak bisakah mereka mengerti situasi saat ini dengan tidak menyebar keromantisan. Errr selain menggelikan ia juga sedikit iri. "Ayang-ayangan mulu lo."

Aksara terlihat tertawa mendengar itu kemudian memeluk lengan kekasihnya, berencana membuat gadis bermata kucing itu kepanasan, haha. "Iyadong emangnya lo gak punya pacar wkwk." Ejeknya.

"Anjing lo." Umpatnya.

Lisa dan Aksara tertawa terbahak-bahak ketika Jennie mengumpat padahal sedang mengunyah.

BUCIN √Onde histórias criam vida. Descubra agora