WAT - 22

4.3K 332 25
                                    

𝐖𝐞 𝐀𝐫𝐞 𝐓𝐰𝐢𝐧𝐬!

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐟𝐨𝐫 𝐚𝐥𝐥❤

🐾🐾🐾



"Serius ini kita tadinya nggak akan di kasih tau?" tanya Deon tak percaya. Namun dengan diamnya Geo mereka bisa tahu jawabannya.

"Padahal lo udah gue anggep adek, tapi ternyata kita nggak sedeket itu ya?" kali ini Gian yang bersuara.

Geo menunduk, ia tak berani menatap teman-temannya setelah Arky dengan blak-blakan membeberkan perihal penyakit Geo.

Terlihat tiga orang itu memasang wajah tak bersahabat. Bahkan, sedari tadi Faro malah diam tak bersuara namun matanya menatap tajam Geo.

"Dokter tadi ngasih tau biar kita bisa waspada. Kasus Gege ini katanya lumayan gawat, apalagi keadaannya memburuk minggu-minggu ini." jelas Arky.

Geo masih tak mampu bicara. Sudah cukup Geo di omeli habis-habisan oleh Arky, dan sekarang ia sepertinya akan kembali kena omel. Bahkan lebih mungkin, mengingat bagaimana perangai Faro yang lumayan keras.

"Lo niat banget bikin gue jadi orang bodoh yang haha hihi ketika lo lagi sakit. Padahal lo tau sendiri gue udah pernah kehilangan, lo kira semua itu mudah Ge?"

"Lo tau? Kita udah sayang sama lo. Mungkin awalnya cuma alat bales dendam, tapi sekarang enggak. Kita tulus temenan sama lo, Ge.."

Arky menahan tangisnya. Tujuan ia membawa Geo ke rumah utama Faro dan mengungkap semua ini memang untuk membuat Geo sadar jika hadirnya itu lebih dari berarti. Meskipun ketiga temannya sering kali berlaku kasar, tapi Arky tahu pasti bagaimana perasaan asli mereka.

"Maafin Gege.. Gege tau Gege salah.." cicit Geo pada akhirnya.

"Gege cuma nggak mau nyusahin. Cukup keluarga Gege aja yang nggak nerima Gege, Gege nggak mau kalian juga gitu.." lanjutnya dengan terisak.

Demi apapun hatinya lumayan sakit saat melihat raut kecewa dari semua temannya.

"Lo tau sendiri gimana rasanya kehilangan. Lo tau? Mama gue meninggal gara-gara penyakit yang sama Ge!" sentak Faro.

"Hari itu Mama nggak kenapa-napa, Mama baik-baik aja. Tapi, besoknya Mama nggak bangun lagi. Mama nggak buka matanya lagi, dan itu buat gue takut kehilangan.." Air mata Faro yang sangat langka itu menetes deras. Ia kecewa, sungguh kecewa. Dirinya, yang tadi tengah bahagia atas perjanjian dengan sang ayah seolah di banting oleh kenyataan yang baru di dengarnya.

"Maafin Gege Faro.. Gege udah nakal.." ucap Geo merasa bersalah.

Faro yang masih berusaha mengendalikan diri langsung bergerak dan bersembunyi di belakang tubuh Arky. Remaja itu menunjukkan kembali sikap kekanakannya di tengah kesedihan saat ini.

"Marahin Gegenya Ky. Gue sakit hati.." ucap Faro. Arky aslinya ingin marah atas perilaku kekanakan yang di tunjukkan lagi oleh sahabatnya. Namun, ketika ingat akan situasi Arky mencoba meredam amarahnya.

"Bisa-bisanya lo mode kayak gini waktu kita semua lagi marahin Gege.." tegur Arky.

Melihat Faro mode itu, Gian dan Deon pun mengusap air mata mereka dan terkekeh. Ternyata Faro masih memiliki mode Faro yang manja. Tidak hilang sama sekali.

"Faro muncul mode ngeselinnya weh.." seru Gian sembari masih mengusap air matanya.

Geo yang melihat teman-temannya malah terkekeh jadi bingung. Anak itu menatap Arky meminta penjelasan. Tentu saja rasa penasaran hinggap di diri Geo saat itu.

WE ARE TWINS! (End) Where stories live. Discover now