⏳ Tapi Bukan Soal Makan

4.2K 597 358
                                    

🍒 Song: Jin BTS|ost Jirisan
Pakde main di drama ini dan seruuu, kalian harus tonton yaa

Hayi daku kembali update

Masih ada yang baca cerita ini gak sieh?

Ramein yak

Yang nggak tahan update lama, mending cus ke karyakarsa aja

Oh atau gini, zefmon bikinin paket hemat yang isinya gak semua chapter, jadi kalian cuma perlu beli setengah chapter dengan harga murah di bawah 50 ribu?

Komen ya 💖

Komen ya 💖

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

"Siapa?"

Sekembalinya Yesterday dari menerima telepon, Prico langsung menanyakan.

Hebatnya, Yesterday bisa menutupi siapa yang baru saja diajaknya bicara dan Prico tidak kelihatan meragukan kebohongannya.

"Teman satu komunitas komikus. Saya lupa bilang, saya udah ikutan komunitas gambar."

"Ohhh, bagus dong. Kamu harus punya komunitas untuk bertumbuh biar punya relasi."

Maaf, Pakde. Saya bohong.

Yesterday menarik bibirnya. "Umh. Oh ya, tadi Pakde kayaknya mau lakuin sesuatu tapi gak jadi karena gangguan telepon."

Pakai acara diingetin, padahal Prico sudah pura-pura tidak ingat.

Prico menggaruk belakang leher dengan jari telunjuknya. Matanya melirik ke sisi kiri. "Oh itu! Iya, tadi saya mau olahraga. Kalau gitu saya mau ganti pakaian olahraga dulu."

Sebelum benar-benar mempermalukan diri sendiri, Prico segera berbalik badan. Hanya saja Yesterday menarik ujung kausnya.

"Pakde, hari ini kan akhir pekan, jadwal kita buat kencan. Tapi kayaknya hari ini harus absen dulu deh, saya soalnya ada kepentingan di luar."

"Oh ya?" Prico menoleh. "Kepentingan apa?" nggak biasanya Yesterday main keluar di akhir pekan kalau bukan dengannya juga.

"Sama teman komunitas kamu?" tebak Prico walau sebenarnya dia meragukan hal itu.

"Iyaa, sama temen komunitas. Kita udah janji ketemuan hari ini, boleh kan ya?"

"Ya... Boleh boleh aja, gak ada yang melarang kamu untuk melakukan kegiatan positif."

"Okey, kalau gitu habis bikin sarapan, saya berangkat ya!"

Yesterday kembali menyalakan kompor, sementara Prico masih berdiri di tempatnya, ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. Tak biasanya Yesterday seceria ini jika mereka tak jadi kencan, gadis itu kan biasanya yang tukang nagih pergi jalan-jalan.

See You YesterdayOnde histórias criam vida. Descubra agora