"Apa?" Taeyong melempar pertanyaan penasaran. "Katakan sekarang. Apa aku harus mengganti jurusan kuliahku, sepertinya aku sangat tertarik dengan Mesir Kuno."

"Jika kau tertarik kau bisa pergi ke universitas Mesir di sini, Inggris, Belanda, atau Amerika." Balas Jaehyun. "University of Birmingham, University of Manchester, University of Arizona, Leiden University, The American University in Cairo. Contohnya."

Taeyong tersenyum. "Terdengar sangat menarik tapi aku akan rasional saja, aku kuliah untuk mendapatkan peluang karir yang lebih luas dengan jurusan yang paling banyak dibutuhkan."

Jaehyun mengangguk mengerti, pilihan aman adalah pilihan yang akan diambil oleh mayoritas manusia di bumi ini. "Kofta Kebab terlihat menarik, lihat semua daging panggang ini." Ucap Jaehyun sambil menunjuk gambar pada buku menu.

Taeyong mengangguk pelan. "Hummus. Sepertinya menarik dan masuk ke dalam menu vegetarian."

"Kau bukan vegetarian." Tanggap Jaehyun.

Taeyong mengendikan bahu. "Aku ingin makan ini. Semoga lezat."

"Baiklah." Balas Jaehyun. "Bagaimana dengan minumannya?"

"Minuman bernama Jallab ini memiliki warna yang mirip dengan soda. Aku mau ini. Jaehyun memilih apa?"

"Karkade karena warnanya cerah." Jawab Jaehyun.

Taeyong tertawa kemudian disusul oleh Jaehyun juga mereka tertawa dengan pilihan yang dibuat masing-masing, berdasarkan foto yang ditampilkan pada buku menu.

"Hei bagaimana tentang Lotus tadi, kau belum menjelaskannya." Tagih Taeyong kepada Jaehyun.

"Dulu di masa Mesir Kuno Lotus atau Seroja ini banyak tumbuh di pinggiran Sungai Nil. Mereka memuliakan bunga ini juga Teratai, melambangkan kelahiran kembali." Terang Jaehyun.

"Kau mencari tahu banyak hal tentang Mesir Kuno." Balas Taeyong kemudian tertawa pelan.

"Tentu saja, karena tempat ini sangat menarik. Jika kau ingin pindah jurusan, kita bisa pergi ke universitas yang sama dan mempelajari Mesir Kuno dengan lebih baik lagi. Bagaimana?"

"Aku akan sangat senang sekali tapi jawabanku tetap, aku akan berada di tempatku sekarang, memilih jurusan yang aman." Kekeh Taeyong.

"Baiklah. Itu juga pilihan yang bagus dan rasional." Tanggap Jaehyun.

"Terima kasih sudah menanggapi ide anehku dan membuatnya terdengar normal."

"Apa yang aneh dari sebuah ketertarikan tentang Mesir Kuno?"

Taeyong mengendikan bahu. "Mungkin ada yang menganggapnya aneh." Jawab Taeyong.

"Bagiku tidak ada yang aneh."

"Terima kasih."

"Sama-sama." Balas Jaehyun dengan nada serius.

.

.

Hari ini Soohyun kembali meeting dengan Nyonya Irene dan sebenarnya dia sangat ingin bertanya tentang perkembangan hubungan Jaehyun dan Yeri. Yeri memang belum pernah bertemu dalam waktu lama dengan Jaehyun apalagi duduk di meja yang sama, berhadapan, mengobrol akrab. Dan semua itu yang memegang kuncinya adalah Irene, jika Irene meminta putranya untuk bertemu dengan Yeri sekedar makan malam bersama, tentunya Jaehyun tidak mungkin menolak kan? Atau bisa saja Jaehyun menolak dan Irene tidak akan terlalu memikirkan penolakan itu. Ah, semua kemungkinan itu bisa terjadi dan membuat Soohyun pusing.

Dari sudut matanya Irene melihat Soohyun yang tidak juga meninggalkan ruang rapat, biasanya memang seperti ini. Sisa orang kepercayaannya akan keluar setelah dia keluar dari ruang rapat, tapi tadi Irene mempersilakan yang lain untuk keluar lebih dulu tanpa menunggunya, tapi Soohyun masih duduk di kursinya dengan laptop terbuka namun dia tidak terlihat membaca atau mengetik sesuatu. Irene menahan senyuman, dia mengerti apa yang Soohyun inginkan.

CORNFLOWER (JAEYONG VERSION)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora