Berteman

1.4K 208 29
                                    

Tidak disangka dan tidak diduga, Taehyung menjadi teman Jungkook. Mungkin satu-satunya di kampus ini yang mau berbaur dengan pemuda Jeon yang notabene tidak memiliki teman.

Jungkook yang tertutup pada orang lain, membuka diri hanya pada satu orang ini. Karena merasa simpati dan masih merasa berhutang atas kecelakaan kemarin.

"Bagaimana kepalamu? Tidak ada keluhan?" Jungkook bertanya, ketika mereka duduk berdua di halaman belakang kampus yang sepi.

"Aku baik-baik saja." Taehyung mengeluarkan makanan dari tasnya.

"Aku membawa bekal dan obat." Membuka kotak persegi terbuat dari plastik berisi roti yang ditumpuk dengan irisan daging dan tomat.

"Aku tidak pandai memasak, jadi aku membuat sandwich setiap hari sampai bosan." Taehyung merobek roti isinya menjadi dua. Menyerahkan salah satunya pada Jungkook yang terbengong. Belum pernah ada seseorang yang memperlakukan Jungkook sebaik ini sejauh ia jadi pelajar dan mahasiswa.

Pemuda Jeon mengambil potongan sandwich yang disodorkan Taehyung. Menggigit ujungnya, selagi Taehyung bertanya.

"Bagaimana rasanya?"

"Tidak buruk juga."

Mereka tersenyum bersamaan. Lalu Taehyung yang kebingungan mencari sesuatu dalam tasnya membuat Jungkook menjeda kunyahannya.

"Ada apa?"

"Aku lupa membawa minum." Taehyung mengucap pasrah, karena tak ada apapun lagi dalam tasnya selain buku dan alat tulis.

"Kebetulan aku membawa susu pisang tapi hanya satu." Jungkook ikut mengeluarkan susu pisangnya.

"Hahaha." Taehyung tertawa renyah, "Gayamu sangar, tapi tingkahmu lucu."

"Kenapa bisa begitu?" Jungkook menautkan kedua alisnya.

"Aku pikir dengan wajah dingin, jaket kulit dan sepatu boot besar ini. Kau akan membawa bir atau setidaknya cola tapi kau malah membawa susu pisang. Kau sangat imut sekali. Hahaha." Tawa Taehyung yang tulus, jelas-jelas membuat pemuda Jeon salah tingkah.

Pipi Jungkook yang berwarna putih, tiba-tiba bersemu merah. Kata-kata dari pemuda berambut pirang keemasan ini membuat wajah Jungkook menghangat. Ia anggap ucapan Taehyung sebagai pujian.

Kemudian mereka bergantian minum susu dari botol yang sama secara bergantian. Lalu tertawa serempak setelah isi dalam botol itu tandas. Dua orang asing yang saling berbagi di pertemuan awal.

.
.

Seperti yang sudah disampaikan sang dosen di kelas, bahwa Jungkook dan Taehyung menjadi satu tim untuk pembuatan makalah. Mereka kini berada di dalam perpustakaan mencari referensi.

"Sebenarnya aku tidak ingin mengambil jurusan ini," keluh Jungkook, hal baru yang sangat jarang terjadi. Dimana ia berkeluh kesah pada orang asing.

"Kenapa?" Taehyung bertanya.

"Aku lebih suka seni musik dan akting."

Pantas, kau pintar sekali berakting menjadi orang baik di depan orang-orang termasuk ibuku. Batin Taehyung berbicara.

"Manajemen bisnis memiliki lebih banyak peluang soal pekerjaan." Taehyung menyahut, menarik satu buku dari rak setelah membaca judul yang tercetak di sampingnya.

"Aku menemukan satu buku," serunya, Jungkook menoleh dari arah berlawanan.

"Kenapa aku kesulitan mencari referensi?" Keluhan yang kedua kali.

"Karena kau tidak suka pada ilmu bisnis, pikiranmu tidak fokus pada hal itu." Taehyung berjalan melewati lorong yang dipisah oleh lemari-lemari besar. Diikuti Jungkook di belakangnya.

The Golden Youth (Tamat Di Pdf) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang