Makhluk Seberang Zaman 3

48 14 0
                                    

Memang kemunculan Danggo itu sempat diliput oleh tiga orang wartawan yang kebetulan sedang dalam perjalanan pulang dari kantornya, seperti halnya Kumala waktu itu. Tak heran jika peristiwa aneh itu cepat tersebar ke seluruh pelosok nusantara, bahkan pers luar negeri pun mengutip berita tersebut untuk kepentingan jurnalistiknya.

Banyak para jurnal yang kecewa karena tidak sempat mengabadikan kemunculan makhluk aneh itu dengan kameranya sendiri. Salah satu orang yang kecewa terhadap keterlambatan nya dalam meliput kemunculan ular bertanduk itu adalah Niko Madawi, reporter dan pembawa acara 'Lorong Gaib' yang selalu muncul di teve setiap malam Jumat.

Niko menyesal sekali tak dapat meliput peristiwa gaib itu, padahal
peristiwa tersebut adalah materi yang sangat cocok untuk ditayangkan dalam acara 'Lorong Gaib'-nya. Namun karena nama Kumala Dewi disebut-sebut dalam rangkaian kejadian aneh itu, Niko merasa sedikit tenang.

Setidaknya ia bisa memperoleh informasi lebih lengkap lagi dari Kumala, sebab ia mempunyai hubungan pribadi dengan gadis itu. Hubungan pribadi tersebut sedang mereka bina bersama, walau belum saling terang-terangan tentang
tumbuhnya bunga cinta di hati masing-masing.

Mantan peragawan yang namanya semakin dikenal lewat acara 'Lorong Gaib' itu terpaksa datang ke rumah Dewi Ular bersama seorang teman pria. Sang teman yang akrab dipanggilnya Johan itu, mendesak Niko agar dibawa ke rumah Kumala Dewi.

Sebab Johan mendengar, sekaligus melihat sendiri, binatang aneh itu berhasil dilenyapkan oleh gadis cantik bernama Kumala Dewi. Johan pun tahu, bahwa Niko sedang melakukan pendekatan pribadi kepada Kumala Dewi, dan sudah lebih dari separuh jalan berhasil mendapatkan simpati dari si cantik jelita berambut panjang itu.

"Ada beberapa hal yang penting kutanyakan padanya, khususnya berkaitan dengan keselamatan orang-orang ku. Bisa nggak bisa kamu harus izinkan aku ikut denganmu ke rumah gadis itu!" kata Johan, terang-terangan mendesak Niko.

"Aku ke sana cuma mau pacaran. Bukan mau mengupas masalah kemunculan binatang aneh itu! Masa ada orang mau pacaran kok diikuti. Mau jadi juri kamu, ya?"

"Mau jadi apa saja terserah. Yang penting, aku punya kepentingan pribadi dengannya. Aku nggak tahu rumahnya dan nomor teleponnya. Jadi aku harus numpang kamu, dan
kamu harus jadi pemandu-ku untuk sampai di rumah gadis itu!"

"Brengsek luh!" sambil Niko tertawa, dan akhirnya berangkat berdua bersama Insinyur Johan Bahari.

Niko terpaksa harus memaklumi niat Johan tersebut, sebab ia tahu bahwa Insinyur Johan adalah supervisor control development di proyek penanaman kabel yang diteror oleh kemunculan ular aneh tersebut.

Selama dua hari proyek itu nyaris berhenti total karena para tenaga penggali tidak berani bekerja di lokasi
tersebut. Mereka takut akan kemunculan ular aneh lagi dan
khawatir jiwanya akan menjadi korban.

"Setidaknya aku butuh keterangan yang dapat kupakai untuk meyakinkan orang-orang ku, bahwa keadaan sudah aman dan binatang itu nggak akan muncul lagi. Dengan begitu maka orang-orang ku akan bekerja lebih tenang lagi, Nik. Soalnya, sejak peristiwa itu telah beredar isu di sekitar proyek, bahwa
ular aneh itu adalah wujud dari makhluk halus yang siap mencari tumbal bagi kepentingan perusahaan- ku. Itu kan konyol namanya."

Niko hanya tertawa mendengar Johan bicara dengan agak ngotot dan kesal hati. Emosi Johan memang sering meletup-letup jika pihaknya dituduh melakukan sesuatu yang sebenarnya sama sekali tidak dilakukannya.

Niko kenal sifat perangai Johan sejak sama-sama satu kampus dulu. Pria berusia 30 tahun itu berperawakan tegap, gagah, ganteng dan punya penampilan yang rapi. Kulitnya berwarna sawo matang, dengan raut muka menyerupai aktor film India.

47. Makhluk Seberang Zaman✓Where stories live. Discover now