Laki-laki bernama Singhantara Alam Samasta itu tersenyum manis, bagaimana dirinya mengelus lembut rambut Yuna.

"Mari kita berbahagia untuk waktu yang lama." ucapnya.

Yuna tersenyum manis. "Tentunya. Kita harus berbahagia bersama." ucapnya.

****

[Kehidupan masa kini, 2023]

Sore ini seorang laki-laki dengan mengenakan kaos hitam bergambar logo band legendaris bernama Slank. Berjalan dengan lesu menyusuri hutan. Bagaimana laki-laki berambut tebal berwarna hitam pekat itu, terus berjalan sambil melihat sepatunya, dirinya terus menanjak naik.

"Nggak ada pilihan dalam hidup." ucapnya.

Laki-laki itu sesekali menoleh kebelakang untuk melihat apakah ada yang mengikutinya ataupun bahkan mengejarnya.

"Sialan! Ternyata gue nggak berguna dan penting." ucapnya. Laki-laki itu berdesis sambil mendongak melihat rindang hutan itu.

Suasana mulai terasa menakutkan sore itu, hari terasa mulai semakin gelap. Namun, laki-laki berusia muda itu tetap berjalan dengan lambat dan terus memikirkan banyak hal di otaknya.

"Apa yang bisa gue perbuat? Gue harus lari kemana? Gue harus hidup dengan gaya apa lagi?" tanyanya.

Laki-laki itu berhenti di sebuah pohon dan laki-laki itu memukul dengan keras pohon itu dengan tangannya yang terkepal kuat itu.

"Sial. Sialan! Jancok! Asu! Bajingan! Brengsek! Ngentot! Tai! Celeng! Matamu picek!" Laki-laki itu mengumpat dengan bahas kasar dengan suara yang begitu keras menggelegar di hutan itu.

Laki-laki itu menangis dan merosot. Bagaimana dirinya memutuskan untuk untuk menyender di pohon yang baru saja dirinya pukul dan dirinya berikan berbagai umpatan kasar.

Laki-laki itu menutup wajahnya dan menangis dengan keras.

"Kenapa kehidupan gue nyakitin banget, si? Sekarang gue harus gimana? Mati? Gue masih mau hidup!" ujarnya.

Laki-laki itu Baru saja mendapatkan banyak Kemalang dalam waktu dekat, dirinya kehilangan satu persatu keluarga dan kehilangan semuanya, apalagi dirinya memiliki banyak hutang.

"Salah gue apa? Apa salah gue!" Dia berteriak dengan keras.

Laki-laki itu sama sekali tidak merasa takut dengan hal-hal mengerikan yang ada di hutan itu. Saat ini pikirannya sudah tidak normal lagi, laki-laki itu merasa semua di sekitarnya sudah tidak lagi penting.

Dirinya bangkit dan kembali berjalan naik, bagaimana kali ini dirinya berniat untuk terjun dari tebing, yang di bawahnya ada sungai yang mengalir deras.

Meski remaja laki-laki itu takut mati dan ingin hidup. Namun, percuma saja. Tidak ada pilihan yang bisa menyelamatkan hidupnya.

"Gue harap di kehidupan selanjutnya, gue bisa jadi orang paling kaya sedunia! Gue harus kaya raya!" ucap laki-laki itu.

Dia berjalan sambil mendongak dan mengangkat kedua tangannya. Laki-laki itu berharap kepada langit yang berada jauh di atasnya itu.

Hingga, Bughhhh.....
Laki-laki itu terjatuh karena tersandung sesuatu.

"Sialan! Anjing!" umpatnya. Laki-laki itu benar-benar tidak takut dan peduli dengan mitos yang menurutnya hanya karangan semata itu.

Laki-laki yang terjatuh dengan posisi tengkurap itu menoleh dan menemukan seseorang berada di dekat kakinya.

Bagaimana sosok seseorang itu membuat laki-laki itu terkejut hingga mengesot mundur.

"Ahh! Mayat!" Katanya.

Dirinya sedikit terkejut. Namun, dengan keberaniannya, laki-laki itu mencoba untuk memegang tubuh seseorang yang tengkurap itu.

"Hei! Bangun! Lo tidur disini? Apa lo udah mati?" Tanya laki-laki itu.

Dirinya mengguncang punggung seseorang yang terlihat seperti seorang laki-laki itu.

"Woi! Apa lo mati?"

"Tidak." Kata itu mengejutkan laki-laki berkaos hitam itu dan membuatnya terbelalak ke belakang.

Laki-laki berpenampilan aneh itu beberapa kali mengedipkan matanya dan melihat bagaimana laki-laki berkaos hitam dan mengenakan celana jeans panjang itu.

"Lo masih hidup? Lo ngapain tiduran di hutan?" Tanyanya.

"Tiduran? Untuk apa? Aku sudah mati, apa ini neraka?" tanyanya. Sosok laki-laki itu berdiri dan mengecek tubuhnya yang terlihat baik-baik saja.

"Lo ngomong apaan? Baku banget perasaan. Btw, lo masih hidup dan kita masih di bumi!"





Vampayeer ✅Where stories live. Discover now