19. Tunangan Tuan muda Adrian

4.1K 346 5
                                    

✨ Happy Reading ✨

"Sebelumnya bisa tolong tunjukkan kartu akses atau kartu tanda pengenal karyawan?" Wanita yang memanggil Adrea tadi adalah salah satu resepsionis baru. Yang bertanya tadi adalah teman di sebelahnya.

Adrea menghela napas. Sebelumnya ini tidak pernah terjadi. Ia menggeleng, tidak punya kartu akses.

"Maaf, Nona, kalau boleh tau, ada perlu apa anda di kantor Adr Madent?" Tanya wanita yang memanggilnya tadi dengan sopan.

"Aku ingin bertemu dengan Adrian, apa dia ada di ruangannya?" Tanya Adrea memastikan. Bisa saja Adrian sedang meeting dan sekalian makan siang diluar.

"Berapa tidak sopan. Nona, anda sepertinya ingin mengantar makan siang untuk Tuan muda Adrian, tapi tolong mundur! Tuan muda sudah punya tunangan dan baru saja di umumkan tadi malam," ucap wanita berbaju merah menyala tersebut.

Adrea tersenyum simpul, "sepertinya ini akan sangat menyenangkan,"

"Oh ya? Aku belum mendengar tentang itu. Apa sudah melihatnya?" Tanya Adrea. Ia melirik nametag wanita itu.

Kalista Vania, dia adalah salah seorang pemeran pendukung wanita di buku “Badai”. Dia digambarkan sebagai wanita karir sederhana dan rendah hati yang akan bersanding dengan Asisten Fala.

Adrea sudah tidak terkejut lagi. Sudah bukan hal yang lumrah bagi Adrea jika kenyataan berbanding terbalik dari novel.

"Kami baru bertugas dan baru selesai masa training. Kami masih belum sempat memeriksa berita, jadi …,"

"Itu sih, kamu aja. Aku sudah melihat bagaimana rupa tunangan Tuan Adrian. Dia tidak bisa dibandingkan dengannya," Kalista memotong omongan rekannya.

Omongannya hanyalah sebuah dusta belaka. Dalam hatinya, ia merasa bahwa wanita di hadapannya lebih baik dibanding wanita yang dia dengar di rumorkan tunangan Tuan muda Adrian, tapi dia merasa bahwa dirinya tidak lebih buruk dari keduanya.

Setau Adrea, selama masa training di kantor Adr Madent para peserta tidak diizinkan memegang ponsel. Untuk menghindari kebiasaan mereka selalu memegang hp. Agar tidak selalu terganggu hp saat bekerja. Sebagai gantinya mereka diperbolehkan menonton film atau yang lainnya saat istirahat untuk menghindari stress.

"Kapan kalian mulai bertugas?" Tanya Adrea tidak menggubris Kalista. Sebaliknya, ia bertanya wanita berkemeja putih di sampingnya—Tiara Anjani.

Tiara menunduk, "Kami baru bertugas pagi ini."

"Jangan menunduk seperti itu. Tatap orang yang kau ajak bicara. Kau bisa dibilang tidak sopan dan itu memperlihatkan kau mudah di ganggu," ucap Adrea. Dia merasa itu tidak cocok untuk perusahaan besar seperti Adr Madent.

Dengan orang seperti Kalista di sisinya, Tiara akan selalu di ganggu. Sekarang saja dia telah menunjukkan sikap rendah diri serta kurang percaya diri.

"Dan kau, kau tidak bisa seperti itu pada tamu. Terlebih jika kamu hanya seorang pekerja. Kau bisa merusak citra Tuan muda mu." Adrea memandang sinis Kalista.

Para karyawan lainnya diam saja. Mereka telah mengenal Adrea dan tau bagaimana Adrea. Dulu, dia juga suka berkeliling kantor dan menyeleksi beberapa orang yang tidak cukup cakap menurutnya. Hal seperti sudah biasa terjadi, Adrian juga tidak mempermasalahkannya.

"Oh iya, kau sudah melihatnya? Katakan padaku bagaimana rupa tunangan Tuan muda Adrian," suruh Adrea pada Kalista. Dia bergegas menuju kursi tunggu di samping meja resepsionis.

"Aku menunggumu," Adrea menatap Kalista lamat-lamat.

Kalista berkeringat dingin. Dia tidak tau siapa tunangan Adrian. Sebelumnya pertunangannya tidak di publish dan ada desas-desus yang muncul sejak lima bulan lalu sebelum dia di training bahwa tunangannya adalah Thania.

Tunangan Pemeran Utama Laki-lakiWhere stories live. Discover now