"Itu benar Diego, apa yang dia lakukan di sini bersama wanita itu?"

Amber melirik Giovanni yang berbicara sendiri sambil memandangi satu objek. Amber mengikuti arah pandang Giovanni, dia ikutan terkejut. "Diego!"

"Benar. Tapi kenapa dia datang ke tempat ini dengan seorang gadis manusia?" Amber mengangkat bahunya cuek dan melanjutkan makannya. Meski begitu, gadis itu juga ikut berpikir. Pemandangan tidak biasa bagi Giovanni dan Amber. Sebelum Diego menyadari keberadaannya, Giovanni menyamarkan aura dan bau tubuhnya menjadi manusia biasa.

Sedangkan Diego, pria itu terus menatap Elena yang terus menunduk sejak mereka sampai di restoran itu. Bahkan saat memesan makanan tadi, Diego lah yang memilih makanan untuknya. Diego sendiri hanya memesan minuman saja.

Pesanan mereka datang, barulah Elena mengangkat kelapanya. Mata gadis itu berbinar melihat hidangan restoran tersebut. Maklum karena dirinya belum pernah menginjakkan kaki sekalipun di tempat seperti ini. Bisa makan untuk esok hari saja dia sudah bersyukur, tidak terpikirkan sama sekali untuknya mendatangi tempat-tempat seperti itu.

Diego menyuruh Elena makan, gadis itu makan dengan pelan. Diego terus memperhatikannya membuat Elena merasa malu. 'Kenapa dia terus menatapku begitu? Dia membuatku malu saja!'

Meskipun makannya pelan, tapi bisa sampai habis. Diego dan Elena pergi dari restoran itu tanpa menyadari sama sekali keberadaan Giovanni dan Amber yang mengikuti mereka. Giovanni berbisik ke telinga Amber di sampingnya. "Kau berpikiran sama denganku, Am?"

Amber mengangguk. Mereka keluar dari tempat persembunyian saat Diego semakin menjauh dari sana. Mata Giovanni dan Amber membelalak lebar ketika melihat Diego membawa Elena memasuki sebuah gedung apartemen. Mereka saling berpandangan.

"Cih, dia tidak memberitahuku apapun mengenai hubungannya dengan seorang manusia!"

"Ck, memangnya harus dia memberitahumu apapun yang dia lakukan!?"

"Tapi dia menjalin hubungan dengan seorang manusia, bertentangan dengan peraturan bangsa kami! Ini tidak bisa di biarkan, aku ak---"

"EKHEM!"

Amber melotot padanya. Giovanni menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal lalu pura-pura melihat sekitarnya, menghindari tatapan Amber yang seakan ingin membunuhnya. Amber mendengus, berbalik dan meninggalkannya. Giovanni langsung menyusul Amber.  'Dia menyalahkan Diego seakan dia tidak melakukan hal yang sama! Giovanni menyebalkan!'

Di dalam apartemen Diego, Elena dan Diego saling duduk berdampingan di sofa. Tidak ada yang memulai pembicaraan sampai Diego berdiri dari duduknya dan melangkah menuju pintu. Sebelum Diego mendorong pintu itu untuk terbuka, Elena menghentikannya.

"Diego, tunggu!"

Diego memberinya tatapan bertanya, Elena nampak malu-malu sebelum mengatakan, "apa kau tidak merasa lapar?"

Diego menaikkan satu alisnya, lalu menggeleng. Elena memilin ujung bajunya untuk mengurangi rasa gugupnya. Elena melirik Diego sekejap lalu menurunkan sendiri kerah baju yang menutupi lehernya. Diego melotot padanya. "Jangan mulai lagi, Elena! Berapa kali aku katakan aku tidak mau meminum darahmu!"

"Tapi kenapa?! Kau tidak menyukai darah manusia? Kau minum darah siapa selama ini?!"

"Itu bukan urusanmu."

Sekarang Elena lebih berani dengan memeluk Diego. Diego mencoba melepas pelukan itu tanpa menyakiti gadis itu. Elena menggeleng kuat. "Aku mohon, biarkan aku berbuat sesuatu untuk membalas kebaikanmu!"

Diego terdiam. Elena menarik tengkuk Diego dan mendekatkannya ke lehernya sendiri. Tidak bisa dipungkiri bahwa Diego mulai terpancing. Aroma darah Elena yang bisa ia cium meski jarak mereka cukup jauh, apalagi dengan jarak sedekat ini.

Elena tersenyum merasakan deru nafas Diego yang memberat mengenai kulit lehernya. Diego menatap Elena dengan matanya semerah darah juga taring vampirnya. Elena sebenarnya takut, namun...

" ...Diego, aku menyukaimu."

Mata Diego terbuka lebar, dia berharap telinganya tidak salah dengar. Elena tersenyum padanya dan mengelus wajahnya. Diego tidak tahu sesuatu yang ia rasakan sekarang. Dia mungkin saja senang mendengar ungkapan cinta dari Elena.

Diego mulai menancapkan taringnya perlahan ke leher gadis itu. Diego tidak mau terlalu menyakiti Elena. Elena memejamkan matanya rapat-rapat. Sakit lalu digantikan gelombang kenikmatan yang ia rasakan. Kaki Elena tidak mampu menopang tubuhnya, merosot ke lantai diikuti Diego yang memeluknya.

Diego menjauhkan mulutnya dan memperhatikan Elena yang hampir pingsan itu. Diego membawa tubuh lemas Elena ke dalam kamar gadis itu dan membaringkan di ranjang dengan lembut.

"D--diego ..."

"Aku di sini. Tidurlah."

"A--aku tidak tahu, kapan perasaan ini muncul. Aku seperti gadis konyol yang menyukai penolongku sendiri. Kau berpikiran sama juga, kan? Maafkan aku sudah lancang menyu---"

"Sudah, jangan banyak bicara lagi! Tidur dan pulihkan tenagamu."

Diego terus menemani Elena sampai gadis itu benar-benar tertidur. Diego menghela nafas lalu mengacak-acak kasar rambutnya. 'Cih, aku tidak mengerti dengan semua ini ...cinta? Apakah vampir sepertiku mampu mencintai seorang manusia ...?'

Diego langsung berpindah dimensi dari kamar Elena menuju kamarnya sendiri di kastil vampir. Diego pergi mencari keberadaan Giovanni maupun Amber, terserah siapa dulu yang akan ia temui. Diego berhenti di depan pintu kamar Amber. Ia sangat yakin sekarang Giovanni berada di dalam sana.

Belum tangannya mengetuk pintu kamar tersebut, orang di dalam sana sudah membukanya duluan yaitu Giovanni. Giovanni dan Diego sama-sama terkejut lalu Diego menarik tangan Giovanni.

Diego berhenti menarik Giovanni saat sudah berada tak jauh dari kamar Amber. Diego memastikan kondisi di sekitarnya, dia sengaja mencari tempat sepi. Giovanni menatapnya heran.

"Dengar, jangan menertawakanku setelah apa yang aku tanyakan nanti!"

Giovanni menaikan satu alisnya. Kegugupan Diego nampak jelas di mata Giovanni. Seketika, Giovanni langsung mengerti maksud Diego. Pria itu pura-pura menyimak Diego dengan serius dan mencoba menahan tawanya.

"Begini ...em, sebenarnya ..."

" ...? Jangan bertele-tele, aku masih punya pekerjaan lain!"

"Ck, sabarlah sebentar! A--aku ..."

"Menyukai seorang gadis manusia?"

Mata Diego langsung melotot padanya. Giovanni menyeringai dan berbalik badan akan meninggalkannya namun itu hanya untuk memancing Diego saja. Benar, Diego menghentikannya dan langsung berbicara tanpa terbata-bata seperti sebelumnya.

AMBER and the vampire prince (END)Where stories live. Discover now