13

429 63 46
                                    

.













.













.















































Ingin tau apa yang di lihat oleh Tian?





















































Mari saya beri tau agar kalian tidak penasaran.















































Tian melihat di depan nya ada sebuah dekorasi indah serta ada tulisan "Will you be mine?"

Bukan marry me ya karena mereka masih sekolah dan di harapkan menikah setelah lulus sekolah.

"Gama.. Ini serius?" Tanya Tian menatap tidak percaya pada Gama.

Belum selesai Tian terkagum kagum kini dia di buat makin tidak percaya saat Gama berlutut di hadapan nya.

Dia berlutut sambil memegang tangan nya dan menyodorkan bunga yang sepertinya rangkai sendiri.

Rangkai apanya itu aja dia nyuruh anak buahnya buat rangkai semua itu ckck.

"Gue ga mau basa basi karena gue bukan lah orang yang suka basa basi jadi langsung aja, lo mau ga jadi pacar gue? Lo mau ga selalu ada di samping gue? Jika udah lulus nanti gue pasti bakalan lamar lo kalau sekarang gue lamar nanti di marahin sama penulisnya" Ucap Gama tegas.

Ingat kalau di area luar rumah panggilan nya akan berubah bukan lagi Geo melainkan Gama.

"Ya gue mau gam.. Gue mau jadi pacar lo" Balas Tian dengan pandangan berkaca kaca.

Gama berdiri dan langsung memeluk tubuh Tian dengan eratnya, tentu pelukan itu di balas oleh Tian tak kalah erat.

Hari itu adalah hari dimana Gama dan Tian resmi menjadi pasangan kekasih, kini mereka bukan lagi rival.

Tetapi mereka adalah sepasang kekasih yang akan siap dengan segala rintangan yang ada.

Tidak ada hubungan yang berjalan mulus-mulus saja semua pasti mempunyai tantangan, rintangan dan masalah tersendiri.

Ujian di setiap hubungan pasti ada entah itu orang ketiga, rasa bosan bahkan ego kita sendiri.

Setelah kejadian itu Gama mengajak Tian untuk tinggal di apartemen nya karena dia yakin kalau Tian kembali ke kost nya maka paman Tian akan selalu datang ke sana.

Dia juga sudah meminta izin pada Gibran dan memberikan kabar bahagia bahwa kini Tian adalah calon mantu dari keluarga Bagaskara.

Orang tua mana yang tidak senang saat anaknya memberikan kabar bahagia ini? Tidak ada.

Justru Gibran dan Juan sangat senang dan bahagia terlebih Juan karena saingan nya sudah berkurang satu.

Dasar bapak-bapak posesif istri ya gini nih -_-

Skip

Pagi harinya baik Geo maupun Tian tengah sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing.

Seperti Tian yang sibuk memasak sarapan dan Geo yang membantu menata meja makan.

Ibarat kata mereka seperti belajar bagaimana hidup mandiri tanpa adanya keluarga.

Padahal mah uang Geo masih dari Gibran dan Juan karena ya mereka belum menikah.

The Generation BAT (S2) END ✅Où les histoires vivent. Découvrez maintenant