What should be like?

3 1 0
                                    

Gerakan tangan pada layar ponsel ia lakukan sedari tadi. Membalas pesan dari sosok teman melalui aplikasi berwarna hijau itu sudah terjadi sejak siang hari.

Pembahasan random menjadi pengalihan dari dunia kelam yang mencekam, hiburan berupa lelucon konyol yang saling mereka tukar tak membuat si pemalas lupa akan kehidupannya.

Dirinya masih sama, selalu melakukan hal tidak penting yang membuang buang waktu. Kenapa?

Kenapa dirinya selalu mengeluh lelah padahal ia hanya duduk berdiam diri?

Apakah banyak pikiran dapat membuatmu lelah?

Kalau begitu bagaimana jika kau melupakan yang kau pikirkan? Lagi pula jika hanya dipikirkan tak akan membuat keadaan membaik. Bukankah kau harus memikirkan solusinya daripada permasalahannya?

Kenapa manusia suka sekali mempersulit keadaan diri sendiri yang sudah jelas jelas sedang kesulitan?

Buatlah semuanya menjadi mudah.

Tapi pasti sudah jelas jawabannya, bahwa namanya hidup tidak ada yang mudah.

Betul.

Lalu memangnya kenapa? Namanya hidup ya jalanilah baik itu susah ataupun mudah. Selama kau bisa mengatasi hal itu bukankah itu menjadi lebih mudah?

Terkadang kita semua lupa akan kemudahan yang sesungguhnya ada di depan mata tetapi berpaling pada hal yang lebih sulit. Itu secara tidak sadar.

Pada akhinya kita mengandalkan seberapa besar usaha yang sudah kita lakukan. Dan itulah hasil yang akan kita dapatkan.

Bagaimana dengan dia yang ternyata sudah menyerah?

Apakah masih ada harapan? Atau hanya putus asa dengan keadaan yang menyedihkan?

Akhirnya pasrah menjadi jalan terakhir ketika pikiran, hati, dan keadaan tidak berjalan semestinya.

Bagaimana kehidupan seorang yang pasrah?

Walaupun mendambakan isi dunia ia pasti tetap tak akan melakukan apa apa kan?

Walau begitu tapi dunia ini terus berjalan. Kau butuh asupan untuk setidaknya memberi cacing cacing di perutmu sebuah makanan.

Semuanya dibeli dengan uang.

Benda tipis berbahan kertas itu memiliki nilai yang bisa merubah kehidupan seseorang.

Kau memang tak bisa membeli manusia lain dengan uang, tapi kau bisa melukai perasaan manusia itu karna uang.

Kita tak bisa menjadi manusia sempurna yang baik hati dan tidak sombong. Nyatanya sifat baik dan buruk itu ada di setiap makhluk hidup di dunia ini. Hanya saja persentasenya berbeda.

Bagaimana cara agar bisa merubah kehidupan?

Niat untuk bangkit saja tak cukup, usahapun tak pernah ia lakukan. Apa yang akan terjadi kedepannya pada wanita ini?

Apakah akan berakhir dengan kematian menedihkan karna dirinya sudah tak tahan dengan dunia ini?

Atau akan ada keajaiban datang dan bushh kedihupannya berubah 180˚

Karna jaman sekarang hidup di dunia ini tak bisa hanya dengan mengandalkan sifat manusia.

Kau harus punya uang, jabatan, kenalan, untuk bisa mencapai sebuah keinginan.

Paling tidak kau harus berani membuka kedua kakimu di depan seorang pria kaya kan.

Dan dari sekian banyak cara, dia tak bisa melakukannya.

Jadi bagaimana caramu agar bisa bangkit dengan benar?

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 15, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Fu*king WorldWhere stories live. Discover now