"Apa aku bisa mendengarnya walau hanya sekali?"

45 4 0
                                    

Ini masih Agung POV.

3 tahun yang lalu









Hari ini, tubuhku rasanya benar benar lelah. Ya selain karena kantor yang sedang ada masalah. Tapi juga karena aku juga lelah bolak balik dari rumah ke kantor lalu ke rumahsakit.

Ashira kembali dilarikan ke rumahsakit sejak kemarin lusa. Keadaannya tiba tiba memburuk. Sementara Kania pun juga sedang demam sejak 5 hari yang lalu, demamnya mungkin tidak tinggi tapi dia benar benar rewel dan hanya mau diam kalau aku yang menggendongnya.

Tubuh dan mentalku rasanya benar benar lelah.

Tapi Ashira, sama sekali tidak memberatkanku. Dia mengizinkanku pulang. Tapi kenapa aku selalu tidak tenang dan berujung aku kembali ke rumahsakit lagi padahal Kania belum tenang.












Aku masuk kedalam rumah, dan ya kulihat ada ibuku yang sedang menggendong bayi berumur 1 tahun itu, aku benar benar tenang karena Kania bisa tidur digendongan ibuku kali ini "apa demamnya sudah turun?" Tanyaku lalu menyentuh tangan putriku yang syukurnya sudah tidak panas "apa keadaan Ashira sudah membaik?" Tanya ibuku, dan aku menggeleng "aku lelah sekali Bu rasanya" ucapku "istirahatlah dulu mas, mumpung Kania sudah tenang" ucap ibuku "hm, maaf aku sudah membuat ibu repot" ucapku "tidak sama sekali" ucap ibuku sambil tersenyum manis padaku.


Aku masuk kedalam kamar yang biasa kutempati bersama Ashira.

Rasanya memang benar benar beda karena biasanya, aku melihat Ashira dikamar sambil memangku Kania.

Tapi sekarang perempuan itu sedang ada dirumahsakit.










Waktu aku ingin menutup mataku berharap agar bisa tidur sebentar. Tiba tiba saja ponselku berdering. Itu ibu mertuaku yang menelpon.

"Assalamualaikum, mas?"

"Waalaikumsalam, ada apa Bu? Apa Ashira baik baik saja?"

"Ashira baik baik saja. Dia hanya ingin menyampaikan supaya kamu bisa istirahat dulu dirumah"

"Ah begitu, apa aku boleh bicara sebentar dengan Ashira?"

"Apa kamu baik baik saja?"

Aku diam sejenak, dalam kondisi seperti ini dia masih memikirkanku

"Apa kamu masih disana?"

"Ah iya, aku baik baik saja. Apa kamu juga sudah merasa ringan?"

"Sudah, kata dokter besok aku sudah boleh pulang"

"Benarkah? Ah syukurlah"

"Apa Kania masih rewel?"

"Tidak, tadi waktu aku datang pun dia tidur digendongan ibu"

"Syukurlah, maaf"

"Untuk apa?"

"Aku- merepotkanmu- uhuk uhuk"

"Buk, panggilkan dokter"

Aku bisa mendengar ayah mertuaku yang panik waktu Ashira batuk.

Aku memutuskan sambungan telepon dan langsung beranjak dari tempat tidurku untuk kembali ke rumahsakit.


















Aku masuk kedalam kamar rawat istriku dan langsung memeluknya. Dia masih terus batuk dan bajuku pun sudah terkena bercak darah.

"Cepatlah pergi dari tubuh istriku" ucapku, berharap supaya sakit itu benar benar hilang dari tubuh istriku.

My Heart For YouWhere stories live. Discover now