08

28 4 0
                                    

"keadaan istri anda, saat ini masih belum bisa dikatakan membaik atau menunjukkan perkembangan yang baik. Tapi juga tidak mengalami penurunan" ucap dokter "apa obatnya bisa dikurangi? Mungkin satu macam obat, aku benar benar tidak tega melihatnya terus menelan obat sebegitu banyaknya" ucap Agung "banyak macam obat yang diminum istri anda, itu memang memiliki peranan masing masing tuan. Jika satu obat dihilangkan, kondisi istri anda juga bisa terpengaruh" ucap dokter "apa istriku masih bisa sembuh? Mungkin tahun ini sudah menjadi tahun ke 7 dia sakit, itu sudah lama sekali bukan?" Ucap Agung "kami lihat, keadaan tubuh istri anda masih bisa kami tolong. Walau kami tidak bisa memastikan, tapi kami akan terus berusaha" ucap dokter "kami sangat mengenal istri anda tuan. Dia bukan orang yang mudah menyerah, ya selama dia menerima banyak cinta, dia bilang dia masih punya alasan untuk hidup" ucap dokter yang merupakan teman dekat Ashira juga "sejak anda menemaninya beberapa bulan ini, kulihat lumayan ada perubahan yang baik untuk kondisinya, walau tidak banyak. Ah iya, dan dia terlihat bahagia" ucap dokter lagi.

Mendengar itu, Agung pun sedikit menghela nafas.

Dia tidak pernah tau apa yang dirasakan Ashira waktu 3 tahun awal mereka menikah. Jika sekarang dokter bisa berkata demikian, dia tidak tau apa yang Ashira keluhkan dulu dulu.



















"Kamu habis darimana mas?" Tanya Ashira yang sudah menunggu Agung pulang sejak 2 jam lalu "ah, maaf. Aku habis dari supermarket" ucap Agung, Ashira melihat ada dua kantung plastik besar yang penuh dengan barang barang yang dibeli Agung. Entah apa tapi yang pasti Agung hanya membeli perlengkapan rumahtangga dan juga beberapa obat obatan dari rumahsakit.

















"Maaf" ucap Agung "untuk apa?" Tanya Ashira "semuanya" ucap Agung "maaf aku tidak bisa menjadi suami yang baik untuk kamu" ucap Agung lalu meraih tangan kurus sang istri "seharusnya pun kamu bilang kalau memiliki perasaan padaku. Bukan diam" ucap Agung "aku tidak mau mengganggu hubunganmu dengan Ashila, Ashila benar benar bahagia waktu masih bersamamu. Bahkan sampai hari ini pun mungkin dia masih mencintaimu" ucap Ashira "mungkin kalau aku pergi-" belum sempat Ashira bicara lagi Agung pun sudah menyela "aku masih ingin bersamamu" ucap Agung, Ashira pun diam sambil menatap wajah tampan sang suami "apa kita bisa memiliki seorang anak?" Tanya Ashira "anak?" Tanya Agung, Ashira mengangguk "entahlah" ucap Agung lalu menarik tubuh kurus sang istri untuk dia peluk.




"Aku selalu membayangkan kalau anak kita laki laki, pasti dia mirip sekali denganmu" ucap Ashira "bagaimana kalau aku ingin punya anak perempuan? Senyumnya pasti persis seperti dirimu" ucap Agung "aku tidak mau anakku mirip seperti ibunya. Aku tidak mau dia sakit sakitan seperti aku" ucap Ashira "kamu pasti sembuh" ucap Agung lalu mengelus pipi sang istri.

My Heart For YouWhere stories live. Discover now