02

22 4 0
                                    

"kamu sama sekali tidak berubah" ucap Ashira kala merapikan baju yang dikenakan oleh suaminya "kamu juga, selalu cantik" ucap Agung lalu menyentuh pundak sang istri dan menariknya kedalam pelukannya. Dan Ashira pun juga membalas pelukan itu.

Pelukan yang dulu selalu dia harapkan.

"Kamu ingin meminta apa sayang? Hadiah karena kamu sudah sedikit membaik" ucap Agung sambil mengelus pipi istrinya "aku sudah banyak merepotkanmu" ucap Ashira "aku akan marah kalau kamu bicara seperti itu lagi" ucap Agung "maaf" ucap Ashira "aku- aku ingin jalan jalan" ucap Ashira "jalan jalan?" Tanya Agung "tapi kalau kamu sibuk, tidak usah" ucap Ashira waktu melihat wajah suaminya yang terlihat sedang berpikir "tentu saja, hari ini pun ayo" ucap Agung "besok saja, kamu sudah gagal pergi ke kantor kemarin" ucap Ashira "apapun untukmu" ucap Agung lalu memegang kedua pipi sang istri dan mendekatkan wajahnya dengan wajah sang istri sampai hidung mancung mereka saling bertemu.

Melihat senyumannya Ashira, rasanya hati pria itu lega dan bahagia sekali. Pagi ini, keadaan istrinya sudah jauh lebih baik daripada kemarin. Walau ada sedikit batuk tapi itu tidak separah kemarin.
























"Sepertinya, kamu sudah bisa menerima Ashira" ucap ibu dari Ashira waktu melihat menantunya yang sedang tersenyum sendiri waktu melihat foto fotonya bersama Ashira tadi "aku sedang berusaha untuk lebih mencintainya, Bu" ucap Agung "maaf kalau kami terkesan sedikit memaksa waktu itu" ucap ibu dari Ashira "mungkin kalau tidak seperti itu, aku juga tidak akan bisa melihat senyuman manis Ashira. Dia sangat cantik" ucap Agung "dia selalu bercerita pada ibu dan ayah setiap ditelepon. Dia sangat senang" ucap ibu dari Ashira "aku tidak punya tujuan untuk hidup sekarang selain untuk membuat Ashira senang" ucap Agung.
















Hari ini, setelah pergi untuk jalan jalan sebentar seperti yang diminta Ashira kemarin. Agung membawa Ashira untuk pergi ke rumah orangtua sang istri. Ya karena Agung juga sedang longgar.


















"Kalau seandainya waktu bisa diputar, hatiku harusnya tidak berbelok" batin Agung waktu melihat fotonya bersama Ashira waktu meraka masih SMA dulu.


Walau hanya berteman, tapi dulu mereka terbilang sangat dekat. Ya memang, hubungan pertemanan kadang memang kadang malah menimbulkan rasa suka. Dan itulah yang terjadi pada Ashira yang sangat mengagumi Agung, bahkan memendam rasa sampai bertahun tahun dan ya akibatnya hatinya pun hancur waktu mengetahui malah adiknya yang mendapatkan Agung. Dan Agung sendiri, dulu sebelum adik dari Ashira muncul. Agung pun sempat menyukai Ashira, ya hanya sekedar kagum karena Ashira memiliki hati yang begitu lembut. Tapi sekali lagi, adik dari Ashira jauh lebih unggul dimata pria itu. Walaupun Ashira dan adiknya pun sama sama seperti bidadari.


























"Sekarang aku sudah kembali menyukaimu" batin Agung sambil tersenyum tipis memandangi wajah sang istri yang terlihat begitu serius menonton tv "apa film itu sangat bagus? Kamu bahkan seperti tidak peduli apapun" ucap Agung "hm, laki laki itu senang sekali waktu anaknya lahir" ucap Ashira "apa kamu juga ingin punya?" Tanya Agung, Ashira pun langsung tertawa pelan "aku tidak mau menambah bebanmu lagi mas, lagipula aku sudah tidak sanggup" ucap Ashira "aku juga tidak mau kalau kamu harus membagi cintamu yang harusnya hanya untukku tapi kamu malah juga harus memberikan untuk makhluk kecil itu" ucap Agung, dan ucapan pria itu, langsung membuat sang istri gemas "baiklah, aku hanya akan mencintaimu" ucap Ashira. "Maaf, aku juga tidak bisa memberimu seorang anak" ucap Ashira "anak hanya bonus" ucap Agung.

My Heart For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang