[ 𝕤𝕖𝕓𝕖𝕝𝕒𝕤]

4K 364 34
                                    


↷✦; w e l c o m e ❞

1 minggu setelah kepulangan Mikaela ke rumah kembali.

𝕊𝕒𝕒𝕥 ini di sebuah kantor megah  dengan inisial  R yang berlapis emas, ada seorang laki-laki sedang duduk di kursi kerjanya.

Ia sedang  meneliti setiap kata dalam laporan yang di berikan oleh asistennya untuk rapat dengan seorang Koleganya.
Rapat kali ini berhubungan dengan properti dan distribusi baru bara dan emas.

Jadinya ia harus sangat cermat agar kerjasama kali ini berjalan dengan lancar dan mereka dapat membuat ikatan kerja sama.

"Hm, ini sudah lebih dari cukup dan terimakasih Abigail atas laporannya " kata Rafael berterimakasih kepada Asistennya yang bernama Abigail estiano.

"Sama-sama Tuan Rafael, dan rapatnya akan di mulai 2 jam lagi " kata Abigail sopan, dengan postur tubuh berdiri tetap di samping meja kanan Rafael.

"Baiklah dan di mana tempatnya diadakan rapat ini? " tanya Rafael merapikan berkas -berkas yang berserakan di atas meja.

Abigail menatap IPadnya, dan menjawab,

"Di restoran   xxx tuan Rafael " balas Abigail dan dibalas anggukan dari Rafael.

Rafael menatap ke arah sisi kiri mejanya, di sana terdapat pigura kecil dengan gambar  dirinya menggendong Mikaela sedang tidur dan ada juga gambar dirinya sedang memangku Mikaela yang tengah tersenyum lebar dan memperlihatkan satu gigi tumbuh di bagian atas.

Rafael tersenyum kecil dan ia langsung bangkit dari duduknya untuk berangkat ke tempat yang sudah di janjikan.

Yaitu sebuah restoran seafood ( makan khas laut) nanum dengan reting penilaian tinggi, tempat di mana ada banyak kalangan atas melakukan makan bersama keluarga, ataupun keperluan bisnis di sana.

Dan saat ini Rafael dan asistennya sedang berjalan menuju ruang yang telah di janjikan.
Ruang VIP lah yang mereka pesan kan.

Rafael sempat terhenti di depan pintu yang megang dan bertuliskan VIP tersebut.
Ditariknya napas pelan dan dilanjutkan dengan hembusan keluar sama pelan ya.

'Oke Rafael, ingat! Nanti di sana jangan terpancing emosi , tahan oke  tahan' ' ingat anak Raf, ingat anak ' batin Rafael berusaha mengatur dirinya agar tak terpancing dengan perkataan yang akan para koleganya  katakan  , terutama 'dia ' si paling dihindari oleh-Nya.

Di rasa sudah pas, Rafael kembali berjalan untuk masuk ke ruangan tersebut dengan wajah datar dan tatapan serius.

Pintu di buka oleh pelayanan yang bertugas di sana.
Baru saja satu kaki melangkah masuk, dapat Rafael rasakan kalu atmosfer di dalam sana sangatlah menegangkan.

" selamat siang para kolega sekalian " sapa Rafael berjalan menuju tempat duduk yang di sediakan untuknya.

Salam Rafael di sambut salam balik dari  beberapa kolega yang ikut serta hadir pada saat itu.

"Senang sekali, pada siang ini kita semua dapat berkumpul untuk rapat bisnis kita sekalian " kata Rafael sambil duduk di tempatnya dan sang asisten berdiri di belakangnya memegang dokumen.

Papa AntagonisWhere stories live. Discover now