[Sembilan]

4.9K 556 54
                                    

↷✦; w e l c o m e ❞

═════════•°•⚠️•°•═════════
Ada adegan kekerasa sedikit
═════════•°•⚠️•°•═════════

♥︎♥︎♥︎

Di sebuah ruangan gelap dan lembab. terdengar suara cambukan, teriakan, tangisan dan tawa menyeramkan yang mengema di ruangan gelap gulita itu.

Crasss

"Akhhhh!! Hik! Berhenti" mohon seorang wanita yang kini terduduk di lantai dengan rantai melilit di leher, dan kakinya.

Cras////

Sekali lagi cambukan melayang ke arah tubuh wanita yang terantai tersebut, di iringi dengan tawa   yang menakutkan dari seorang laki-laki yang memegang cambuk.

"Hahaha!!!! Memohon lah sialan!! Hahaaaa " tawanya mengelegar  semakin keras saat wanita tersebut menagis tersedu-sedu.

Wanita tersebut sudah tak berdaya lagi karena tubuhnya yang di rantai, terdapat banyak luka bekas siksaan dari laki-laki itu.

Bukan hanya luka cambuk saja, tapi juga luka sayatan, lebam, benjolan, sampai-sampai beberapa jari tangannya sudah terpotong dengan sadisnya.

Dan tentu bukan hanya itu saja siksaan yang di dapat wanita itu, tapi juga sang wanita di giliri oleh beberapa anak buah dari sang laki-laki yang tengah menyiksa wanita malang (mungkin(◍•ᴗ•◍)) .

Laki-laki itu berjongkok di depan wanita malang yang tengah meringkuk di atas lantai dingin  , dengan badan bergetar, hingus mengalir, dan air mata tak henti keluar.

Laki-laki itu dengan kasar menarik dagu wanita itu  sampai sampai membuat sang wanita meringis kesakitan karena cengkraman kuat sang laki-laki.

" sekali lagi ku tanya? Dimana kau membawa anakku hah!? " kata laki-laki tersebut dengan suara rendah dan menyeramkan.

Manik wanita tersebut  bergetar hebat, saat melihat tatapan menyeramkan dari sang Adam yang tengah mencengkram dagunya.

"T-ti -tidak " kata wanita tersebut yang mana membuat Rafael geram setengah mati kepada sang  wanita yang menculik anak semata wayang nya.

Sang laki-laki atau yang kita kenal Rafael  dengan kasar melepaskan cengkraman tangannya dari wajah wanita tersebut,  dengan kemarahan yang sudah berada di ambang batas.
Rafael mengambil seember perasaan lemon bercampur garam, dan tanpa rasa kasihan ia menyiramkan air tersebut ke tubuh wanita tersebut atau bisa di sebut ibu Rafael.

Byurrr

"Akkkkkhhhhh!!! Sakitttttt!!! " teriak ibu Rafael kesakitan karena lukanya yang belum di obati terkena perasa jeruk dan garam itu.

Rafael menatap datar tampa minat  sang ibu yang kini tengah meringkuk kesakitan dan menagis tersedu-sedu karena kesakitan karena lukanya.

Rafael merogoh saku celananya dan mengambil kotak rokoknya.
Dinyalakan nya rokok tersebut, dan dihisap rokok tersebut tanpa takut akan penyakit berbahaya karena merokok.

"Hyuhhh~" suara tiupan nafas beserta asap keluar dari mulut Rafael, yang kini tengah bersandar di tembok dan masih memperhatikan ibunya itu.

Papa AntagonisDonde viven las historias. Descúbrelo ahora