Enam Belas

45 5 0
                                    

"PUTRI WINDY!!"

Semua orang berteriak ketika Putri Windy terjatuh keluar dari jendela kamar nya. Tak lama Ravel pun menyusul melompat keluar.
Tak tinggal diam, Pangeran Saga segera menyusul ke halaman belakang tempat mereka berdua terjatuh. Yang lain pun langsung berlari karena khawatir dengan kondisi Ravel dan Putri Windy.

Sesampainya di halaman belakang, Ravel terlihat sudah mengubah wujudnya kembali menjadi manusia serigala dengan ukuran tubuh yang cukup besar. Sementara Putri Windy hanya terdiam dengan menggenggam pedang nya.

"Kau kenapa bisa kehilangan kendali Ravel?" Gumam Putri Windy.

Putri Windy tentu tak diam begitu saja. Mata nya mencari dengan teliti apa yang menjadi penyebab Ravel kehilangan kendali. Belum selesai berpikir, Ravel tiba-tiba menyerang dengan melompat dan berusaha menggigit leher Putri Windy. Dengan gesit, Putri Windy menarik pedang dan menahan agar Ravel tak menyentuh dirinya.

"Ravel sadarlah!!" Teriak Putri Windy.

"Aku tak mau melukaimu!!" Lanjutnya.

Seolah tak mendengarkan Putri Windy, Ravel langsung menendang tubuh Putri Windy hingga gadis itu terpental. Melihat wanitanya hampir terluka, Pangeran Saga langsung berlari dan menyerang Ravel dengan melemparkan belati api dari tangan nya.

"Jangan lukai dia!!" Teriak Putri Windy.

Dari tangan Putri Windy keluarlah sebuah kilatan berwarna biru yang berhasil membekukan belati api milik Pangeran Saga.

Ravel saat itu langsung melirik ke arah Pangeran Saga dan melakukan serangan balik menggunakan taring nya yang sangat tajam.
Pangeran Saga saat itu berusaha keras untuk menghindar. Dengan usaha yang cukup ekstra, Pangeran Saga berhasil lolos mengelabui Ravel.

"Apa yang terjadi sebenarnya? Kenapa Ravel bisa hilang kendali seperti ini?" Tanya Kaisar Greffin.

Saat itu Kaisar Greffin hendak maju membantu Pangeran Saga dan Putri Windy. Namun ternyata, di ujung sana tubuh Putri Windy kembali melayang dengan dikelilingi cahaya biru dengan air yang begitu banyak.
Semua orang terheran-heran dengan sihir milik Putri Windy ini. Saat itu, tangan Putri Windy terus mengeluarkan butiran-butiran air yang semakin lama semakin banyak.

Sama seperti saat memadamkan api di hutan, Putri Windy langsung merentangkan tangan nya dengan keras sehingga air yang begitu banyak itu tersebar ke seluruh penjuru istana. Semua orang pun menjadi basah karena air itu.

"Air ini..." Black swan mengamati air yang kini masih membasahi mereka.

"Ini air suci." Lanjutnya.

Disaat air sudah tersebar, tubuh Putri Windy kini kehilangan kendali dan langsung jatuh terkapar di tanah.
Pangeran Saga langsung berlari dan memeluk tubuh wanita nya itu.

"Yang Mulia! Sadarlah!"

Saat melihat Putri Windy kembali tak sadarkan diri, semua orang langsung berlari menghampiri Pangeran Saga di sana. Sementara Ravel kini sedang kebingungan dan perlahan kembali ke wujud manusia nya.

Putri Mahkota Irena kini berhenti tepat dihadapan Ravel. Mata nya penuh dengan rasa amarah. Tanpa diduga, Putri Mahkota Irena menampar pipi Ravel dengan sangat keras sehingga orang lain menoleh ke arah mereka.

"Kau mengecewakan aku! Kau hampir membunuh Windy!" Pungkas Putri Mahkota Irena.

Ravel hanya terdiam sambil memegangi pipi nya yang panas terkena tamparan dari Putri Mahkota. Melihat istri nya sedang dalam keadaan kacau, Pangeran Trezio langsung menggandeng tangan Putri Mahkota Irena dan membawanya menjauh dari Ravel.

Dark Velvet : Feel The RhythmWhere stories live. Discover now