Tiga Belas

62 7 8
                                    

"Kau yakin sudah baik-baik saja?"

Raja Gilbert kini duduk tepat disamping ranjang sang Kaisar. Raja Gilbert memiliki kekhawatiran yang berlebih mengenai kesehatan Kaisar Greffin dan memilih untuk menemani nya di kamar.

"Aku sudah merasa jauh lebih baik." Jawab Kaisar.

"Jika aku pulang tak apa? Aku meninggalkan Vamouz dibawah kendali Holland dan James. Antonio belum bisa aku beri kepercayaan lagi. Aku khawatir jika pergi terlalu lama." Tanya Raja Gilbert.

"Pulanglah. Disini sekarang sudah ada Ravel yang bisa menjaga aku." Jawab Kaisar Greffin.
"Tapi ada beberapa hal yang harus aku sampaikan padamu. Tapi tolong, aku harap kau bisa mengendalikan emosi dirimu." Ucap Raja Gilbert.

Ekspresi Kaisar Greffin kini berubah menjadi bingung. Batin nya mengatakan, "Ada apa lagi ini..."

"Nak, masuklah."

Suara Raja Gilbert yang tiba-tiba melembut membuat Kaisar Greffin heran. Tak lama, pintu kamar terbuka. Nampak Ravel berjalan terlebih dahulu dan langsung memberikan salam hormat menyapa dua orang dengan kekuasaan tertinggi itu.

"Salam Hormat, Yang Mulia."

Melihat kedatangan Ravel, senyuman sang Kaisar terlihat merekah dan penuh bahagia. Namun tak berselang lama, ekspresi bahagia itu langsung berubah menjadi ekspresi terkejut yang luar biasa saat seorang wanita berambut hitam menggunakan dress hitam dengan motif bunga itu melangkah masuk mendekati Kaisar.

"Salam Hormat, Ayah."

Putri Windy langsung memberikan salam hormat kepada sang ayah dan suasana diruangan itu langsung sunyi. Sementara diluar kamar, para Putri dan Pangeran yang lain berusaha menguping dan mengintip kejadian yang ada di kamar Kaisar tersebut.

"Win...Windy?!"

Kaisar Greffin langsung beranjak dari ranjang nya dan bergegas menghampiri Putri Windy yang kini sedang berusaha sekuat tenaga menahan air mata nya agar tidak keluar.

"Kau benar-benar Windy? Anak ketiga ku?" Kaisar Greffin mengelus pipi Putri Windy dan langsung melihat liontin yang kini tergantung dileher nya.
"Kau benar Windy!" Kaisar langsung memeluk Putri Windy dengan erat. Tangisan nya pecah.

Ravel tersenyum melihat interaksi Putri Windy dan Kaisar Greffin. Diluar pun mereka merasa bersyukur melihat Kaisar Greffin baik-baik saja atas kejadian ini. Tanpa disadari, pintu tempat mereka mengintip itu ditarik oleh Ravel menggunakan kekuatan nya sehingga orang-orang yang sedang menguping itu langsung berhambur masuk dengan wajah yang canggung.

"Ahahaha, hai." Putri Mahkota tertawa kaku.
"Kalian sedang apa?!" Raja Gilbert terkejut dengan mereka yang tiba-tiba masuk bersamaan.

Melihat ekspresi mereka, Ravel hanya berusaha menahan tawa sambil mengusap hidung nya.

"Keajaiban ini tak akan pernah terjadi kepada orang lain. Kita bersyukur karena Dewi Kehidupan memilih keluarga kita." Ujar Ravel.
"Kau benar. Semua ini karena kita hidup dengan penuh ketulusan tanpa rasa benci." Sahut Putra Mahkota Jeremy.

"Apakah kalian bahagia aku kembali?" Tanya Putri Windy.

"Tentu saja!" Jawab mereka kompak.

"Oke aku dapat ide!" Putri Joanne tiba-tiba berteriak.
"Hei! Pelankan suaramu! Kau mengejutkan semua orang!" Ujar Putri Sherinn.

"Ahaha maaf, aku terlalu antusias." Putri Joanne terkekeh.

"Apa yang kau pikirkan?" Tanya Kaisar Greffin.
"Kita adakan sedikit acara untuk menyambut empat bulan janin Putri Mahkota dan kembali nya Putri Windy dan Ravel." Jawab Putri Joanne.

Dark Velvet : Feel The RhythmWhere stories live. Discover now