Taeyong tertawa pelan kemudian mendorong Jaehyun menjauh dengan main-main. "Aku pergi ke toilet sebentar." Ucap Taeyong.
Jaehyun nyaris mengikuti Taeyong namun orang-orang mengesalkan, orang-orang yang berusaha keras menjalin hubungan baik dengannya dan keluarganya mengerubungi. Memaksa Jaehyun untuk memakai topeng ramah dan baik hatinya, melayani obrolan dengan suara bijaksana. Taeyong memang pergi ke toilet hanya sebentar, kemudian dia pikir dia tidak kembali ke dalam ruangan dengan cepat. Jadi Taeyong memilih untuk mengecek salah satu sisi taman hotel bergaya Jepang yang indah. Dari taman ini, ruang pertemuan yang dikelilingi jendela lebar bisa dia lihat, jadi Jaehyun juga bisa melihat dan menemukannya dengan cepat. Taeyong berjalan di atas jembatan kayu melengkung yang melintang di atas kolam luas buatan. Di dalam kolam terdapat puluhan ikan koi besar berharga mahal. Taeyong mengeluarkan ponselnya dan mengambil gambar.
"Apa hubunganmu dengan Jaehyun?"
Taeyong menyimpan kembali ponselnya, menatap Soohyun dengan malas kemudian tertawa pelan.
"Kau benar-benar mengikutiku hanya untuk bertanya hal itu? Konyol." Balas Taeyong, diapun mengeluarkan sebungkus rokok dan menyulut satu batang rokok. "Mau?" Taeyong menawari Soohyun. "Ah, aku lupa. Kau pastinya hanya mau menghisap cerutu atau menghisap puting dada besar Yooa." Kekeh Taeyong sebelum mengantongi bungkus rokoknya kembali.
"Jaga bicaramu! Atau aku akan menututmu!" Ancam Soohyun.
"Menuntut? Menuntut untu apa?" Balas Taeyong acuh tak acuh, dia menghisap dan menghembuskan asap rokok ke udara dengan santai. "Karirmu akan hancur jika semua orang tahu kenyataannya, jadi selama ini akulah yang berbaik hati denganmu. Kaulah yang jangan menggangguku. Apapun hubunganku dengan Jaehyun bukan urusanmu."
"Jaehyun akan menikah dengan Yeri!" Geram Soohyun.
"Hmmm, kalau begitu aku akan menjadi selingkuhan Jaehyun. Bukankah kau melihatnya sendiri tadi? Bagaimana Jaehyun sangat menginginkan aku." Kekeh Taeyong.
"Kau tidak akan berani. Aku tidak akan membiarkanmu menyakiti keluargaku."
Taeyong diam, membeku untuk lima detik. Batang rokok di tangannya dia lupakan. "Keluargamu." Ucap Taeyong.
"Ya. Aku tidak akan membiarkanmu menyakiti keluargaku."
"Yooa, Yeri, dan Giselle."
"Siapa lagi selain mereka?"
"Aku dan Seulgi?"
"Cih. Aku tidak mengenal kalian."
"Hasil tes DNA itu...,"
"TIDAK BERGUNA!" Teriak Soohyun marah.
Taeyong mengangguk pelan kemudian berjalan melewati Soohyun. "Keluargamu. Aku tidak sabar untuk menghancurkannya." Ucap Taeyong pelan.
Grep
Soohyun menarik rambut belakang Taeyong dengan keras. Membuat Taeyong tersentak ke belakang.
"Lepaskan."
Bukan Taeyong yang meminta untuk dilepaskan tapi Jaehyun yang entah sejak kapan datang dan melihat bagaimana Soohyun menarik rambut Taeyong. Tentu saja Soohyun langsung melepaskan tarikan rambutnya dan membungkuk hormat.
"Ada serangga. Saya mencoba menyingkirkan serangga." Ucap Soohyun kepada Jaehyun.
Taeyong menoleh menatap Soohyun kemudian melempar senyum kemenangan, seolah mengatakan bahwa aku memiliki sekutu yang jauh lebih besar, jauh lebih kuat, dan jauh lebih kaya darimu. Soohyun sialan. Soohyun mengepalkan kuat kuat kedua telapak tangannya, mengeraskan rahang, menahan amarah. Taeyong berjalan menghampiri Jaehyun. Dan Jaehyun langsung memeluk Taeyong sambil melempar tatapan tajam mengerikan kepada Soohyun.
ВЫ ЧИТАЕТЕ
CORNFLOWER (JAEYONG VERSION)
ФанфикшнSebatang kara dan terlilit hutang, membawa takdir Taeyong bertemu dengan Jaehyun, seorang selebritis terkenal dan kaya raya. Apakah cerita mereka hanya sekedar sesederhana si miskin dan si kaya?
