K

98 8 0
                                    

Happy Reading

*
*
*



"Yaelah Vin lo itu sahabat gua jadi jangan sungkan minta bantuan sama gua Oke? "

"Umm Oke" jawab Arvin.

****

Hari sudah malam di kediaman mansion Bima, kini sedang ramai orang ada keluarga besar dari Bima yang datang semuanya hadir termasuk kakak dari Fania.

Fania hanya mempunyai kakak, orang tuanya sudah tidak ada sejak Fania kecil jadi dia di besarkan oleh nenek dan kakek serta kakaknya.

Tapi nenek dan kakek Fania sudah tidak ada saat Fania lulus kuliah dan sejak itu ia hanya mempunyai kakanya.

Ini kakaknya Fania namanya Franzo Glover

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ini kakaknya Fania namanya Franzo Glover.

Kalo ini istri Franzo, namanya Cassandra Ashley

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kalo ini istri Franzo, namanya Cassandra Ashley.

Dan kini mereka semua tengah membicarakan soal perjodohan antara Gervil dan Sella.

Di sana juga ada nenek dan ibu Sella.

"Jadi gimana jeng? " tanya Dilla nenek Sella.

"Gimana kalo 5 hari lagi? " tanya Milan mama Bima.

"Wah setuju tuh kan lebih cepat lebih baik iya kan? " ucap Bella kakak ke 2 Bima.

"Iya, tapi undangannya cuma kita kasih lewat online aja kalo secara langsung kita pada sibuk dan yang kita undang hanya konglomerat, keluarga dan teman dekat saja" ucap Gresya kakak ke satu Bima.

"Ah baiklah kalo begitu kami sangat setuju" ucap Hilma mama Sella.

"Baiklah kalo bagitu kita sudahi rapat hari ini" putus Bagas.

Lalu mereka mengangguk dan pulang ke mansion masing-masing.

Setelah keadaan yang sepi hanya ada mereka bertiga di ruang keluarga.

"Oh iya Arvin tadi siang pindah rumah dan sekarang dia udah ga tinggal lagi di sini" ucap Fania dengan Lirih.

"Apa?! " Gervil bangkit dan berlari ke kamar Arvin namun benar saja baju-bajunya sudah tidak ada.

"Kok lo pergi sih" batin Gervil.

****

Kini di apartemen milik Irene, Arvin hanya diam di kamar dan tampak enggan untuk keluar kamar.

Irene hanya bisa memaklumi Arvin, karna ia juga bisa merasakan apa yang Arvin rasakan.

Kini Irene hanya bisa diam di Ruang tengah sambil memikirkan bagaimana caranya agar bisa membuat Arvin tak sedih lagi.

Karna kehabisan akal Irene pun mengundang teman-temannya untuk datang ke sini.

Perfect man for me [√]Where stories live. Discover now