23. Penjilat handal

Comenzar desde el principio
                                    

—-

"Selamat malam Mr. Eric, senang bisa menyapa anda secara pribadi seperti ini. Terima kasih atas kedatangannya," Richard berujar dengan nada sopannya, tak lupa dengan senyum lebarnya yang tak pernah luntur barang sedetikpun.

Eric membalas tersenyum singkat dengan mempertahankan raut formalnya yang sebenarnya membuatnya menderita. Eric benar-benar tidak cocok dalam interaksi bisnis seperti ini. Cenderung canggung, sok akrab dan penuh dengan seonggok pujian yang terlontarkan dengan maksud tertentu. 

"Senang bertemu denganmu secara pribadi Mr. Richard dan terima kasih juga atas undangannya," Eric menyodorkan tangannya ke arah Richard dengan maksud berjabat tangan yang langsung disambut pria itu dengan gerakan cepatnya.

"Aku dengar tahun ini ISC berhasil memecahkan rekor pendapatan perusahaan kalian tahun kemarin, aku ingin mengucapkan selamat untuk itu. Dan juga pnerbangan kesini pasti banyak memakan waktu anda mengingat jadwalmu yang begitu isbuk belakangan ini, aku sangat berterima kasih banyak karena anda berkenan datang ke pesta penyambutanku ini," ujar Richard panjang lebar yang dibalas senyuman kecil Eric.

Eric lebih memilih untuk mengedarkan pandangannya sebelum berhenti tepat pada area sebuah meja yang penuh dengan berbagai jenis minuman. Alis Eric menyatu untuk beberapa saat.

"Mari kita bicara sambil minum saja, kebetulan tenggorokanku sedikit kering,"ujar Eric sembari mengusap pelan area lehernya.

"Oh, biar aku panggilkan pelayan..." tangan Richard sudah hendak naik sebelum Eric memotongnya.

"Tidak apa-apa, kita jalan sambil mengobrol saja."

Eric dan Richard akhirnya berhenti di area meja yang menyediakan minuman pesta. Gwenn menjilat bibirnya yang terasa kering saat secara kebetulan Eric tiba-tiba berhenti tepat membelakanginya. Dengan posisi seperti itu, Gwenn pastinya mendapat akses untuk mendengar keseluruhan obrolan mereka. Berusaha mengurangi kecurigaan, Gwenn pura-pura sok sibuk dengan mengambil segelas minuman dan meneguknya secara perlahan.

"ISC berhak menerima bayaran atas kerja kerasnya selama ini dan bukan hanya untuk atasan seperti kita saja, namun semua staff dan pegawai yang bekerja dibawah ISC juga harus diberi selamat," ujar Eric sebelum melambaikan tangannya pada seorang pria jarak beberapa langkah dari tempatnya yang dibalas pria itu dengan membungkuk hormat.

Wajah Richard berubah kaku, membersihkan tenggorokannya sekali ia segera berujar, "Oh, aku tidak tahu dia juga bekerja diperusahaan kalian. Aku akan menyapanya nanti Mr. Eric," Richard tersenyum canggung.

"Tidak apa-apa, mungkin karena jabatannya yang masih jauh dibawah, ini bukan salahmu karena tidak mengenalinya," balas Eric.

Di tempatnya berdiri, Gwenn mati-matian menahan dirinya untuk tidak mengeluarkan tawa kerasnya. Richard, si penjilat handal itu tidak mungkin menghargai kerja keras orang lain, yang ia tahu hanyalah obsesi besarnya dan ia akan melakukan cara apapun untuk mewujudkan keinginannya itu. Para pekerja dengan status rendah seperti mereka tidak akan pernah Richard pedulikan.

"Bulan kemarin aku naik kapal SF-257 milikmu, kapalnya sangat menakjubkan dan aku sangat menikmati perjalanannya," ujar Richard lagi sedangkan Gwenn tidak bisa menahan diri untuk tidak memutar bola matanya malas. Ia yakin Eric sebentar lagi akan tidur karena pujian beruntun Richard yang terdengar seperti lagu pengantar tidur itu.

Eric melebarkan matanya, berusaha terlihat terkejut, "Benarkah? Kau pergi berlibur dengan istrimu?"

Richard terdiam sebentar sebelum menggeleng pelan, "Aku pergi dengan sekertarisku, Bella. Kita ada rapat dengan seorang pebisnis disana. Mau bagaimana lagi, banyak klien kita yang terobsesi dengan mewahnya kapalmu dan mereka menanggap itu adalah tempat yang cocok untuk sebuah diskusi panjang sekaligus berpesta," jelas Richard.

"Oh, kalau begitu beritahu aku jika kau ingin berlibur nanti dengan istrimu. Setidaknya berita perselingkuhanmu yang kemarin itu bisa tenggelam. Aku berjanji akan memberikan pelaanan istimewa untuk kalian," ujar Eric sembari tersenyum leluasa, berbeda dengan raut Richard yang sudah seperti orang kebingungan.

"Tapi kau benar-benar tidak selingkuh kan?" Tanya Eric lagi dengan kedua matanya yang menyipit.

Richard langsung mengibaskan lengannya beberaa kali, "Tidak mungkin, aku mencintai istriku," balas Richard.

"Okay, i will help you then. Kuharap hubungan kalian akan kembali akur dengan perjalanan itu."

"Aku akan mengajaknya lain kali," ujar Richard akhirnya.

Melihat bagaimana Richard memperlakukan Eric dengan sangat spesial, Gwenn menjadi tertarik dengan perusahaan ISC itu. Apalagi setelah melihat keberanian Eric terhadap Richard, sebuah ide gila tiba-tiba muncul dalam benaknya. Melainkan Victory, bagaimana jika VEE saja yang bekerja untuk ISC. Gwenn tidak bisa membayangkan bagaimana wajah jelek Richard nantinya jika hal itu sampai terjadi. Memikirkannya saja sudah membuat sisi ambisius dalam diri Gwenn berapi-api.

Gwenn akhirnya meletakkan gelas kosongnya ke atas meja sebelum beranjak pergi meninggalkan pesta itu.

Menarik. Ini menarik.

SCANDAL CONTRACTDonde viven las historias. Descúbrelo ahora