Revan bangkit dari duduknya kemudian turun menuruni tribun.

"Gue duluan Ref!" ucap Revan pada Refalin. Sambil melambaikan tangannya. Ekspresi wajah Refalin saat Revan meninggalkannya tak bisa dibohongi lagi.

Refalin menjadi muram ditinggal Revan sendirian, "Yah sendirian deh gue!" guman Refalin.

Sebenarnya teman-teman Refalin ada juga didalam indoor itu tetapi mereka beda tribun dengan Refalin. Masa iya sih Refalin pergi ke tribun mereka menggunakan baju bertuliskan SMA Gamantra.

Ditengah ramainya teriakan bergemuruh dari orang-orang. Refalin masih tetap merasa kesepian karna tak punya teman.

Refalin membuka ponselnya dan mengirimkan pesan chat kepada Revan. Refalin menyuruh Revan kembali ke indoor untuk menemani dirinya. Tetapi hanya centang satu yang didapatkan oleh Refalin. Revan sepertinya mematikan ponselnya. Membuat Refalin frustasi.

Jam menunjukkan pukul 20:17. Saat Refalin menatap jam tangannya. Pertandingan tim putri untuk final sudah selesai. Rehat beberapa menit untuk pertandingan terakhir yang akan dimainkan oleh SMA Gamantra dengan SMA Penabur Putih.

Tak lama kemudian pertandingan dimulai. Mula-mula pembawa acara pertandingan ini mengatakan bahwa, "Mari kita persilahkan disebelah kanan kita ada SMA Gamantra!" seru pembawa acara itu kemudian seluruh suporter dari SMA Gamantra bertepuk tangan dan berteriak begitu pula dengan Refalin. Dirinya ikut bertepuk tangan juga.

Keriuhan semakin menjadi-jadi saat sang kapten basket SMA Gamantra bersama teamnya melangkah memasuki lapangan dengan begitu berkharisma. Sorakan-sorakan terdengar begitu sangat nyaring, mereka seakan tak perduli jika nantinya akan sakit tenggorokan karena banyak berteriak.

"Sialan Revan!" guman Refalin. Refalin benar-benar shock sekaligus kaget. Saat melihat Revan berjalan menuju lapangan yang berdiri dibelakang Reksa. Refalin untuk saat ini hanya bisa meneguk air liurnya saja.

Setelah anak-anak Gamantra berdiri berjejer ditengah lapangan. Saatnya giliran anak Penabur Putih yang maju ketengah lapangan.

Kapten basket SMA Penabur Putih adalah mantan pacar Refalin yang baru putus lima bulan yang lalu. Karna mereka berdua tidak sanggup menjalin hubungan jarak jauh.

Refalin sudah tak ragu lagi dengan pesona mantan pacarnya itu. Bahkan saat anak PH  masuk ketengah lapangan, para siswi Gamantra juga ikut berteriak karna melihat anggota basket PH ganteng-ganteng.

Ada seorang cewek yang duduk disebelah Refalin. Refalin tak sengaja mendengar percakapan cewek itu dengan temannya.

"Anak-anak Jakarta keren banget! apalagi itu loh yang pake jersey nomor 1 ganteng banget sialan!" ucap cewek itu kepada temannya. Refalin tersenyum pasalnya yang dimaksud cewek itu adalah mantan Refalin sendiri.

Sebenarnya pesona anak-anak Gamantra dan PH sama-sama luar biasa. Para siswi PH juga tadi berteriak saat melihat anggota Gamantra masuk ketengah lapangan.

Jersey anak Gamantra berwarna biru sedangkan anak PH berwarna putih. Perbaduan warna yang bagus untuk menjadi lawan dalam permainan ini.

Mereka melakukan sesi berdoa. Kemudian setelah sesi berdoa selesai mereka kembali ke pinggir tribun.

Kemudian mereka berbaris satu berbanjar panjang. Seperti tadi Reksa lah yang berdiri dibarisan paling depan kemudian dibelakang Reksa ada Revan dan seterusnya.

Sepertinya yang menjadi daya tarik orang-orang untuk anggota Gamantra adalah Reksa dan Revan.

Sedari tadi tatapan mata Refalin selalu mengarah ke arah Revan. Dirinya benar-benar tak percaya bahwa Revan dulu adalah atlet basket.

Benar berarti apa yang dikatakan Dinda temannya saat dirinya bersekolah di PH dulu. Bahwa Revan adalah anggota basket dulunya.

"KITA SAMBUT REKSA TIRTAYASA ARIYUDHA. DENGAN NOMOR PUNGGUNG, 01!" Reksa berlari kecil ketengah lapangan sambil melambaikan tangannya ke arah penonton. Disambut dengan teriakan dan sorakan dari para penonton.

Refalin bertepuk tangan sambil tersenyum melihat sang pujaan hatinya.

"REVAN SIDJABAT PANDEGAS, DENGAN NOMOR PUNGGU 03!" Revan juga melakukan hal yang sema seperti yang Reksa lakukan tadi.

Pesona Revan sangat berbeda malam ini. Membuat para cewek-cewek memuji ketampanan Revan yang berbeda dari biasanya.

"OMG?! ITU REVAN?? DEMI APA DIA GANTENG BANGET PAKE JERSEY! KAYAK BUKAN DIA SUMPAH!" ucap cewek yang tepat sekali duduk dibelakang Refalin.

Bahkan anak PH juga ikut bersorak dan berteriak melihat Revan. Saat Revan sudah berdiri ditengah lapangan dirinya melakukan kompak kepada Reksa. Bukannya Revan dan Reksa musuhan ya?

Refalin tak bisa berbohong lagi tentang Revan malam ini. Didalam hatinya dan pikirannya selalu saja Revan-Revan saja, Sedari tadi.


FALLIN FOR (U)Where stories live. Discover now