Mendekap ²

86 7 1
                                    

Shine Bright Like A Diamond - Julie Anna.

•••

🍂 HAPPY READING ALL 🍂

Dayuan pada kayu seirama dengan semilir angin berembus tenang - mengiringi perahu yang tengah melaju pelan.

Diatas perahu, dua lelaki duduk berhadapan, salah satunya yang memegang kayu dayu dan sesekali pula dia melirik pada sosok dihadapannya yang tengah menatap ke sekeliling danau dengan antusias - dia benar-benar menikmatinya.

Matahari di ufuk timur pun terasa tak ingin naik dan membuat dingin terus mengudara di sekitar danau.

"Kau menikmatinya ternyata," ujar yang memegang kayu dayu.

Yang merasa itu menoleh lantas mengangguk semangat. "Ini sangat seruuu kau tauu?" sautnya antusias bahkan jika perlu melewati batas.

Zhang Junhao tersenyum simpul - merasa bahagia telah membuat seseorang yang berharga tersenyum lebar karena perbuatannya.

Zhang Junhao meletakkan kayunya pada sisi kiri tempat dia duduk. Iris legamnya sepenuhnya kini menatap sosok dihadapan. Merasa ada yang menatapnya intens membuat pemuda itu lantas membalas tatapan. Iris keduanya sama-sama saling mendekap hangat diiringi sapuan lembut angin menerpa - sangat membuat hanyut bila dirasa.

Disebuah ladang edelweis, dua peri kupu-kupu itu saling bersitemu. Salah satunya mengajak menuju kesuatu tempat yang berada diujung ladang dan langsung dituruti.

Setibanya, disana tak lagi seindah ladang edelweis, tetapi hanya berisikan satu pohon tua yang hanya menyisakan beberapa dedaunan berwarna kuning. Mungkin hanya hitungan detik - jikalau angin menerpa kencang maka habis sudah tak ada lagi kehidupan pada ladang sepi itu.

"Tak ada yang bisa dibanggakan dari pohon tua ini. Mengapa kau mengajakku kemari?" tanya heran salah satu peri kupu-kupu.

Mereka sama-sama keluarga Pieridae hanya saja yang membedakan adalah warna ujung sayapnya. Yang berbicara memiliki ujung sayang berwarna kuning dan memiliki nama Decalbert.

Sedangkan yang berada disisi kanan Decalbert memiliki ujung sayap berwarna oranye dan memiliki nama Deinverr.

Deinverr kembali berjalan menuju kursi yang terbuat dari kayu tepat berada dibawah naungan pohon yang telah gugur.

Decalbert mengikuti lantas mendudukkan dirinya disamping sang saudara.

Semilir angin berembus bukan hanya menerpa dahan, tetapi menggerakkan antena mereka pelan.

"Aku mengajak mu kemari bukan hanya untuk memperlihatkan pohon hackberry yang akan benar-benar mati, tetapi untuk memberikan sebuah pelajaran darinya," saut Deinverr pelan dengan iris menatap kearah ranting-ranting lapuk termakan usia.

Sang saudara hanya dapat berdiam diri dan menyiapkan rungunya untuk mendengarkan apa saja yang akan dikatakan dari sang adik.

Hela napas berat terdengar tatkala Deinverr ingin berkata, "Dia akan mati, dan kita pun juga akan mati."

Awal yang buruk membuat Decalbert tak paham dan menyerngit bingung, "Maksud mu?"

Sequel DB - Edelweis Embraced (HaoYu) End✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora