1 • 0 - Alium Hominem

313 31 2
                                    

BGM : Enlightenment / Venus / Qi Ming Xing

Sing : Neo Hou ( Hou Minghao)

| Author By scorpioels Edit By scorpioels Copyright ©scorpioels |

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

| Author By scorpioels
Edit By scorpioels
Copyright ©scorpioels |

• •
• • •




Seharusnya tidak ada lagi yang harus dimengerti. Tetapi, kemalangan yang Jimin alami begitu nyata dan terasa di hidupnya. Berbagai cara telah dia coba untuk menyelesaikan masalah yang menimpahnya. Namun, kini hidupnya dipermainkan seseorang yang baru dia kenal kemarin. Bukankah, Jimin harus mendapatkan keadilan dari ini semua? Setelah menikah secara paksa, Luca dengan teganya menjadikan dirinya alat balas dendam. Jimin tidak akan membiarkan pria itu yang menyandang status suaminya dengan sekenaknya merendahkan dirinya hanya untuk kepuasan hatinya.

Arah kuda yang berpacu melewati halaman belakang menjadi pemandangan Jimin dengan tatapan kagum. Jimin mengerti bahwa Luca bukan alpha biasa, karena sejak pertama kali mereka bertemu, Jimin merasa ada yang salah dari pria ini. Sesuatu yang tidak bisa dijelaskan dengan lisan. Mata yang mencerminkan alam semesta dan bima sakti tercetak jelas di kedua bola mata Luca.

Mengapa? Jimin tidak menemukan alasan atau pernyataan yang dapat menjawabnya secara logis. Jimin percaya bahwa sihir itu ada dan dia tidak akan menyangkal.

Tetapi, Luca, terlalu di luar nalar orang biasa. Keluarga bangsawan D'Quintemight memang luar biasa. Selain mereka kaya raya dan orang terpenting setelah presiden. Jimin tidak akan pernah bermimpi dapat masuk kedalam kartu keluarga bangsawan.

Elysian sangatlah beruntung tetapi takdir telah merubah ini semua. Sekarang Jimin harus menyelesaikan masalah yang terjadi.

Jimin menatap Luca dengan pakaian formal putih gading, darah bangsawan memang tidak bisa berbohong. Kuda yang berpacu kini berhenti di hadapannya.

"Aku ingin bicara denganmu." Kata Jimin langsung. Luca menatapnya cukup lama sampai akhirnya dia turun dan berdiri di depan Jimin.

"Katakan sekarang." Luca tanpa menatapnya melepas sarung tangan. Jimin menarik nafasnya mengumpulkan keberanian.

"Bawa aku"

Luca berhenti, dia berhenti sejenak untuk melepas sarung tangan, dengan wajah bingung dia menatap Jimin. "Bawa aku ikut dalam balas dendam mu."

Tanpa berpikir ulang Jimin mengutarakan isi pikiran nya meski dalam hati dia mengutuk dirinya.

"Baik, itu yang kau mau."

Dengan mulut yang tidak percaya Jimin melihat Luca yang menatapnya balik. "Kau sendiri yang menginginkan untuk ikut masuk kedalam masalah"

"Aku? Kau tidak salah menuduh orang bukan? Maaf saja akan ku perjelas di sini. Pertama kau yang membawaku masuk ke dalam masalah keluargamu dan kini, kau menuduhku mau masuk kedalam masalah? Maaf saja, jika aku bisa, aku memilih untuk tidak mengenalmu."

The Royal Elite • vmWhere stories live. Discover now