11

5.9K 511 33
                                    

¤¤¤

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

¤¤¤

Mobil mewah Sergio telah tiba di perkarangan rumah, hal itu membuat Jeftha semakin gugup. Tapi rasa gugupnya si selingi dengan rasa kagum dengan rumah sang ayah yang begitu mewah.

"Mulutnya di tutup nak" Seru Sergio saat melihat wajah lucu putranya.

"Rumah Papa besar banget" Jujur Jeftha membuat Sergio tersenyum.

"Ini juga rumahnya Adek" Balas Sergio.

"Yuk masuk yang lain pasti udah di dalam" Ajak Sergio saat matanya tak sengaja melihat mobil dan motor milik kedua putranya yang lain.

Begitu memasuki rumah, mulut Jeftha lagi-lagi menganga kagum. Interior rumah yang mewah, serta di beberapa sudut rumah ada bodyguard yang berjaga, apa ayahnya sekaya itu?

Sergio hanya terkekeh kecil melihat wajah lucu putranya itu, seolah ia lupa akan rasa gugupnya soal keinginannya berterus terang pada kedua putranya yang lain.

Sampailah Sergio dan Jeftha di ruang makan yang luas, disana juga sudah ada Yiana, Dipta dan Dean. Sesuai dugaan Sergio kedua putranya itu langsung menjatuhkan tatapan mereka pada Jeftha yang berdiri di samping Sergio, anak itu terlihat begitu kecil ketika berdiri di sisi tubuh Sergio yang menjulang tinggi.

"Halo sayang" Sapa Yiana pada Jeftha, istri Sergio itu langsung mendekati Jeftha yang terlihat gugup.

Jeftha mendongak menatap sang ayah, melihat Sergio mengangguk membuat Jeftha sedikit berani.

"Halooo~" Balas Jeftha dengan suara yang pelan namun terdengar lucu. Anak itu terlihat malu-malu.

Jika Yiana menatap Jeftha dengan wajah ceria, berbeda pula dengan kedua putra Sergio yang lain. Dipta dengan tatapan tajam dan Dean tatapan bingungnya.

"Jeftha udah makan nak?" Tanya Yiana.

Jeftha menggeleng sambil tangan kecilnya meremat pinggiran jas milik ayahnya.

Yiana sampai tersenyum lebar melihat keimutan anak di hadapannya.

"Ayo sini kita makan bareng-bareng sama abang-abang" Ajak Yiana.

"Dia siapa?" Akhirnya Dean bersuara, menyuarakan kebingungannya.

"Nanti Papa yang jelasin sekarang kita makan dulu okey, anak Mama yang satu ini pasti udah lapar" Ujar Yiana sambil menarik kecil tangan Jeftha untuk ia bawa ke meja makan.

Yiana dudukan Jeftha tepat di sampingnya, membuat Jeftha langsung berhadapan dengan sosok Dean.

"Bentar" Seru Dean membuat pergerakan Yiana terhenti saat ingin mengambil nasi.

JEJE [END]✔Where stories live. Discover now