05.

6.6K 483 7
                                    

¤¤¤

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

¤¤¤

"Selamat pagi Bunda" Sapa Jeftha ceria.

"Hmm..." Hanya deheman saja yang Alaina berikan.

"Dimakan" Timpal Alaina kembali sambil menyodorkan satu piring nasi dengan lauk tempe dan tahu goreng tepung.

Jeftha mengangguk semangat, lantas langsung menyuapkan sarapannya dengan nikmat.

"Udah Bunda beliin yang baru, jangan keseringan petakilan biar gak kambuh. Pagi ini gak ada uang jajan, uang Bunda habis buat bayar ini itu, kamu bawa jajanan gratis itu aja ke sekolah gantinya" Ujar Alaina sambil menyodorkan inhaler baru pada Jeftha.

"Iya Bunda, makasih banyak" Ucap Jeftha.

"Bunda berangkat duluan kamu nanti jangan lupa kunciin pintu yang bener" Ujar Alaina lantas menyambar tasnya dan beranjak meninggalkan rumah. Ia sengaja berangkat pagi sekali karena ingin mampir sebentar untuk membayar tagihan keperluan rumah.

Jeftha hanya mengangguk saja menjawab ujaran ibunya, mulutnya sedang penuh dengan nasi.

Setelah menghabiskan sarapannya, Jeftha mengambil satu buah cemilan ukuran sedang dan satu coklat batang yang ia dapat gratis semalam. Memasukannya ke dalam tas sekolahnya, dan beranjak meninggalkan rumah untuk berangkat ke sekolah.

Seperti biasa anak itu selalu berjalan kaki menuju sekolah, wajah manis nan lucu itu terlihat cerah pagi ini. Senyum gemasnya turut merekah membuat lesung pipi pemanisnya tercetak jelas.

"Eh eh..." Pekik Jeftha saat ia hampir saja oleng ke belakang akibat ada yang menarik tasnya.

Ketika menoleh wajah Jeftha berubah garang, kalau kata Jeftha itu wajah garangnya tapi kalau di liat orang mah gak garang sama sekali.

"Ih Rio negeselin" Kesal Jeftha saat tau Rio lah pelaku penarik tasnya.

"Hehe sori cil" Ucap Rio sambil nyengir.

"Dih cil cil dikira aku bocil apa" Kesal Jeftha lagi. Wajah lucu itu merengut-rengut karena kesal.

Rio malah tertawa melihat wajah sok garang Jeftha.

"Iyalah udah bocil kecil pulak" Seru Rio membuat wajah Jeftha merengut.

Rio itu memang mempunyai tinggi badan yang lebih tinggi dari Jeftha, bukan hanya Jeftha tapi bisa dikatakan jika Rio termasuk murid paling tinggi di kelas mereka.

"Baru tinggi segitu aja pamer, liat aja nanti kalau aku udah banyak minum susu coklat yang dibeliin sama Pandi, aku juga bisa lebih tinggi dari kamu" Ucap Jeftha menggebu-gebu.

JEJE [END]✔Where stories live. Discover now