Chapter 15: Menunggu Jennie Selesai Bekerja

151 7 0
                                    

Lisa duduk di mobilnya di depan gedung produksi tempat Jennie sedang bekerja. Mason duduk di kursi belakang, sibuk memainkan mainan kesayangannya.

Lisa: (tersenyum pada Mason) "Bagaimana hari ini, sayang? Apakah kamu senang menemani ayah?"

Mason: (tersenyum cerah) "Iya, ayah! Aku senang sekali!"

Lisa: "Aku juga senang kamu bersamaku. Sekarang kita sedang menunggu Jennie selesai bekerja, ya. Kamu tahu, dia adalah ibumu."

Mason: (mengangguk) "Ibu Jennie artis, kan?"

Lisa: "Iya, dia seorang artis terkenal. Dia memiliki banyak fans yang mencintainya."

Mason: "Ayah, apakah aku juga akan menjadi artis seperti ibu Jennie suatu hari nanti?"

Lisa: (tersenyum penuh harap) "Mason, kamu bisa menjadi apa pun yang kamu inginkan. Ayah akan selalu mendukungmu dalam mengejar impianmu. Apakah itu menjadi seorang artis atau apapun yang membuatmu bahagia."

Mason: (tersenyum lebar) "Terima kasih, ayah! Aku ingin menjadi artis seperti ibu Jennie!"

Lisa: "Itu adalah impian yang indah, Mason. Ayah akan selalu berada di sampingmu, mendukungmu sepenuhnya."

Mereka berdua terus mengobrol dan tertawa di dalam mobil, menunggu Jennie selesai dengan pekerjaannya. Lisa tidak sabar untuk melihat Jennie dan Mason berinteraksi, karena dia tahu betapa kuatnya ikatan mereka sebagai ibu dan anak.

Setelah beberapa saat, Jennie akhirnya keluar dari gedung produksi. Dia tersenyum saat melihat Lisa dan Mason menunggu di mobil.

Jennie: (membuka pintu mobil) "Hai, sayang! Hai, Lisa! Maaf membuatmu menunggu."

Lisa: (tersenyum) "Tidak apa-apa, Jennie. Kami senang menunggu untuk melihatmu."

Mason: (bersorak) "Ibu Jennie!"

Jennie tersenyum lebar dan memeluk Mason dengan penuh kasih sayang. Mereka saling bertukar ciuman pipi yang penuh kebahagiaan.

Lisa: "Bagaimana pekerjaanmu hari ini, Jennie?"

Jennie: "Berjalan lancar! Aku senang bisa berakting dan berada di atas panggung. Tapi yang paling penting bagiku adalah melihat wajah Mason setiap kali aku pulang."

Mason: (tersenyum) "Aku mencintaimu, ibu Jennie!"

Jennie: (tersenyum lembut) "Aku juga mencintaimu, sayang. Ayo, mari kita pulang bersama."

Mereka bertiga masuk ke dalam mobil, membawa kebahagiaan dan kehangatan di dalam hati mereka. Lisa melaju pulang dengan senyuman di wajahnya, mengetahui bahwa keluarga mereka semakin erat dan penuh cinta.

To be continued...

.
.
Note: Cerita ini dibuat sepenuhnya oleh artificial intelligence sebagai bahan percobaan. Maaf apabila ada kekurangan dalam segala hal tentang cerita ini.

Warisan CintaWhere stories live. Discover now