22. Go To Bandung

Depuis le début
                                    

“Res! Lo! Bisa nggak! Gak bikin malu!.” Geram Rabrina. “Kaget elah!.” Elak Resna.

“Terus sangkut pautannya dengan Laena di cafe apa? Apa ada ikatannya dengan Laena gak masuk sekolah sekarang?.” Tanya sabrina penasaran

“Satu lagi sama anak kang Jerman itu!.” Sambung Resna.

“Gue nyesel, gue gak tau, gue bener-bener bingung harus gimana, gue, gue gak tau kalau Laena tunangannya bang Bian. Sedangkan gue! Gue bukan siapa-siapa dia, gue juga sering jalan bareng dengan bang Bian, malah pulang pergi sekolah juga dia sering antar jemput gue. Gue gak mau cuman karena gue hubungan mereka rusak, gue, gue kecewa banget pada gue sendiri. Pantas Laena gak pernah suka sama gue dari sejak dulu!” Jelas Wilona dengan mata yang sudah memerah dan berkaca-kaca.

“What ? Berarti waktu gue video call bareng Laena dirumah Lo, dia juga lihat dong pas sodaranya si lampir ada di kamar lo?.” Ujar Sabrina cengo.

“ Kapan?.” Tanya Resna.

“Waktu Wilon sakit.” Jawab Sabrina.

“Sumpah Selama ini gue baru tau kalau Laena sudah tunangan, dan yang lebih gak nyangkanya dia tuangan dengan abangnya si nenek lampir.” Lanjutnya.

“Nenek lampir siapa?.” Tanya Resna cengo.

“Si Nazpa!.” Celetuknya.

“Hobby banget kayaknya lo semua ngomongin gue! Mana ngomongnya didepan telinga! Gak estetik banget elah!.” Celetuk seseorang yang sedang duduk didepan meja kantin sambil membelakangi mereka. Sedari tadi Nazpa sudah ada di kantin sebelum mereka bertiga datang.

“Assalamualaikum.” Sapa Elby kepada orang rumah.

“Waalaikumsalam.” Jawab Ibu Laena.

“Nak Elby, silahkan duduk, Mamah mau ambilin minum dulu.” Ucap calon mertuanya.

“Gak usah, saya, ehk maksudnya Elby kesini mau minta maaf sama tante, juga om Widi udah, Elby sudah bikin Laena nangis, Elby bener-bener minta maaf, Elby gak tahu akan
berujung seperti ini.”Sanggahnya.

Mendengar permohonan dari Elby, calon mertuanya seketikan memudarkan senyumannya, dan kembali tersenyum dengan senyuman yang dibuat seolah ia sedang berusaha tersenyum kecut.

“Memang kamu sama kamu apakan Laena? ada masalah apa kalian?.” Tanyamertuanya. Dari sana Elby mulai menceritakan semua keronologi yang telah terjadi dan juga semua cerita latar belakang  dirinya dengan Wilona.

“Tapi Laenanya sedang tidak ada dirumah, dia pergi ke bandung.” Ujar Ibu Laena.

“Bandung? Kalau boleh tau, mau ngapain ya Laena pergi ke bandung?.” Tanya Elby.

“Biasanya dulu kalau Laena kebandung sih, bilangnya kangen sama Alex, tapi sekarang kayaknya mereka berdua pergi untuk liburan sambil mengenang memori lama.” Jelasnya.

“Liburan? Bareng Alex?.” Tanya Elby.

“Iya  memang kenapa? Mau kamu susul juga?.” Tanya Ibu Laena yang berniat untuk mencairkan suasana dengan bercanda.

“Boleh, Elby boleh minta alamatnya Mah?.” Tanya Elby yang langsung di jawab oleh calon mertuanya.

“Jalan ponegoro blok X** nomer rumah 3**.” Jawab Ibu Laena.

“Nomor rumah?.” Tanya Elby cengo.

“Lah kamu ini kenapa seperti orang bodoh?.” Tanya balik Ibu Laena.

“Maksud Elby kenapa nomor rumah? memangnya Rumah siapa? Elby kira mereka sewa Hotel atau penginapan.” Tanya Elby cengo.

“Rumah Alex. Mana ada, mereka tidak pernah menyewa penginapan apapun selama disana.” Apa rumah Alex? Laena di rumah Alex? Demi apapun Elby tidak terima jika Laena berada dirumah Alex, apalagi tinggal berdua. Apa-apaan! Gak sepantasnya seorang wanita dan pria yang tidak memiliki ikatan sah tinggal satu rumah apalagi dengan Mantan kekasih.

Elby melirik jam tangannya sebelum ia merogoh saku jas dalamnya untuk mengambil ponsel miliknya. Dengan segera membuka layar ponsel itu untuk menelepon sekertaris kerjanya. 

“Hallo, tolong bereskan semua berkas yang saya simpan di atas meja, lalu berikan kepada Andra sekarang juga.” Elby segera berpamitan kepada Ibu Laena setelah ia selesai menelpon sekertarisnya itu untuk pamit pulang.

“Kalo gitu terimakasih banyak, Elby pulang dulu assalamualaikum.” Ujar Elby yang dijawab salam oleh calon mertua.

Huft…


PAPAY SEE YOU NEXT PART 23 👋👋

ELBYAN ; Lonra Alvarado || 𝐄𝐧𝐝Où les histoires vivent. Découvrez maintenant