part 34

1.3K 73 5
                                    

Hay... Halo.... Annyeong haseyo.... Jeball urii nana and nono, makin hari makin menggemaskan.

Kukira foto nya gk bakal di spil, taunya unch..... Jeno baik juga ygy, mau berbagi hasil jepretan legend nya.

Hehe, maafkeun diri ku yg sekian purnama baru muncul sekarang, tau sendiri lah ygy, kehidupan rl. Jadi ya sibuk kerja juga, tapi gua sempetin waktu buat kalian lanjutkan book ini, mungkin beberapa chapter lagi end.

Ditunggu aja lah beberapa nya, soalnya alur yg di otak gua banyak bgt, numpuk udh kek baju kotor yg kagak dicuci 2 moon, 2 moon gk tuh🤭.

Okelah no bacot bacot club, gua lanjutin nih apa yg kalian semua pada mau, tapi alurnya agak menguras esmosi dikit, gpp lah ya.

Oke readers, selamat membaca dengan penuh hikmat, do'a kali hikmat ah.

.

.

.

.

.

"Bagaimana?, kau sudah melacak keberadaan mereka, sudah sampai mana? " Ia bertanya tentang musuh nya.

Siapa lagi klau bukan si brengsek Guanlin. Mingyu dan karina kemana?, jangan tanya mereka, karena mereka sama saja, tidak ada yg berbeda, tentu saja tengah menyiapkan rencana kedua mereka, untuk melenyapkan jeno dan mark, juga para benalu hidup mereka.

"Mereka sedang dalam perjalanan kemari tuan! " Ujar si pelacak.

Rupanya mereka sekarang tengah mengintai pergerakan mark dan jeno, otak licik nya sudah menebak akan hal ini, cepat atau lambat mereka akan tau dimana titik keberadaan nya.

"Hahaha, biarkan mereka kemari, maka kakak dan aku yg akan menghabisi mereka, dendam akan tetap terbalaskan, kali ini mereka tidak akan bisa lolos, dari genggaman ku" Jarinya bermain dengan botol wine yg ada ditangannya.

Ia menyeringai puas, mangsanya akan segera masuk kedalam perangkap yg ia buat, semua akan mendapatkan balasannya, yaitu dengan balasan nyawa. Karena itulah sistem kerja dunia bawah, resiko besar kecil nya harus tetap dilawan. Jika kau kuat, kau lah yg menang, jika kau lemah, maka kau lah yg kalah.

Tak selang beberapa waktu, mingyu dan karina pun akhirnya muncul. Mingyu menghampiri sang adik yg mungkin setengah sadar itu, terlihat dari yg ia tenggak sampai yg masih tersisa di tangannya.

"Kabar apa yg akan kau berikan padaku, jika kau masih bergelung dengan minuman mu itu! " Interupsi yg dikeluarkan mingyu membuat nya menoleh.

"Ah kakak, kau sudah datang, hm... Bagaimana dengan rencananya? " Ia bertanya dengan jalannya yg sempoyongan.

"Jangan mengalihkan pembicaraan bodoh, jawab saja pertanyaan kakak tadi! " Karina juga ikut menimpali.

Merasa kesal dengan tingkah Guanlin, karina bertanya pada si pelacak.

"Katakan pada kami, kabar apa sekarang? " Karina menatap si pelacak tajam.

"Saya sudah melacak mereka nyonya, mereka sedang dalam perjalanan kemari, dan mungkin saja sudah dekat, karena saya tiba-tiba kehilangan jejak mereka" Ujar si pelacak menjawab pertanyaan itu.

Jujur saja mingyu merasa curiga dengan keadaan sekarang, rasanya ia ingin bertemu dengan tahanan nya sekarang, ia penasaran dengan wajah jaemin yg ia lihat sangat mirip dengan mendiang istri jeno dulu, yaitu daegang.

Mingyu mengangguk mengerti, "baiklah, panggilkan pelayan untuk menuntun Guanlin kekamar nya sekarang! " Mingyu berujar berperintah.

Tak lama 2 orang pelayan wanita datang dan menggandeng lengan Guanlin, membantu nya untuk naik keatas. Mingyu menatap karina, terheran dengan keterdiaman sang adik.

MAFIA OBSESSION (Nomin) Where stories live. Discover now