Part 30

2.2K 104 6
                                    

Hay gays, gua comeback ini, ijin kemaren sakit.

Maaf buat sebelumnya, bukan maksud ngebahas yg kemarin.

Eheq🤣, mungkin saat ini ngebahas dulu guanren ygy, soalnya masih dalam musim guanren. Tapi ini tetap kok jalurnya nomin.

Sesekali nanti juga ada bagian markhyuck, nanti juga ada sedikit konflik, yg mungkin berat, saat ini belum dulu disuruh bahagia dulu, baru ketemu sama konflik.

Okelah, gua lanjut dulu....

.

.

.

.

.

.

Selesai dengan urusan mereka, markhyuck dan nomin segera menuju mansion masing-masing.

Mark mengendarai mobil mahalnya, memasuki pekarangan mansion miliknya, memarkirkan mobil, turun dan mengitari nya, membuka pintu mobil, menuntun haechan untuk turun.

Senyuman cerah terpatri diwajah tan miliknya, haechan bergumam terimakasih untuk mark. Mark membalasnya dengan anggukan singkat.

"Jika kau lelah, katakan padaku" Pungkasnya sambil menggenggam jemari haechan.

"Aku tidak lelah, sebaliknya kau lah yg harus beristirahat" Haechan sekali lagi memberikan senyuman cerahnya.

"Aku tidak apa-apa, ini sudah biasa untukku, kau sedang hamil jadi kau harus selalu menjaga kondisimu, kemari lah berbaring".mark menuntun haechan kearah atas.

Bukan lagi berjalan, sekarang sudah berada dalam gendongan mark, dengan sekali angkat, haechan sudah berhasil dalam dekapan nya, walaupun tengah berbadan dua tidak meluruhkan kekuatan mark, haechan juga bingung.

Memilih untuk abai,haechan malah mengalungkan lengannya pada leher mark, menenggelamkan wajahnya pada dada bidang dominant nya.

Mark membuka pintu kamar mereka dengan satu tangan, tentang haechan yg digendong?, bukan masalah untuknya, karna tidak seberat itu sehingga tidak bisa melakukan hal sepele. Mark berjalan dan membaringkan haechan keatas tempat tidur dengan pelan.

"Istirahatlah, kau pasti lelah" Mendapatkan perhatian dari mark, haechan menjadi senang.

"Kau juga harus istirahat mark, kau pun pasti lelah, marilah berbaring disamping ku"haechan menepuk tempat kosong disamping nya, mengode mark untuk berbaring.

Mark memilih untuk menurut saja, daripada dirinya akan membuat si bulat menangis nantinya, memang terkesan lebay tetapi itulah hormon orang hamil.

" Baiklah, tapi kau harus benar-benar istirahat, hm? "Mark kembali menarik haechan kedalam pelukan nya.

" Iya, dasar kenapa kau se cerewet ini sih, padahal dulu jangankan mengomel, bahkan untuk menoleh saja kau seakan tak acuh"kembali haechan mengungkit hal itu, seketika raut wajah mark berubah datar.

"Jangan mengingatkan ku lagi akan hal itu, haechan! " Seakan tersadar haechan menutup mulutnya.

"Hehe maafkan aku mark, pwiss~~" Haechan menyengir, dengan tatapan seperti ingin ditampol.

"Hm, sekarang istirahatlah, jika terus saja mengobrol kau tidak akan beristirahat" Mark menarik selimut sebatas dada haechan. Mengecup dalam kening sang submisive.

Setelah nya haechan menutup matanya, mungkin sedikit lelah juga karena berceloteh daritadi. Mark mengelus kepala haechan, dan bergumam.

"Tetaplah seperti ini, dan jangan pernah tinggalkan aku" Mark menatap lekat wajah damai kesayangannya, lalu beralih pada perut bulat haechan, "dan untuk anak papa, tolong jaga mama ya sayang, jangan membuatnya kesulitan, tetaplah menjadi kuat, nak" Mark mengecup perut haechan dan sedikit mengelus nya.

MAFIA OBSESSION (Nomin) Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt