4. Misi Melindungi MC

En başından başla
                                    

"Ta-tapi saya bisa sekalian belajar jika melihat cara bertarung Anda secara langsung. Boleh, yah? Saya mohon...."

Ayolah! Semoga puppy face-ku ini berhasil. Ini adalah ekspresi yang ku keluarkan hanya di saat-saat genting. Ini jurus andalanku.

oOo

Di tolak!

Beneran di tolak mentah-mentah.

Memang apa yang salah sama puppy face-ku ini? Biasanya selalu berhasil buat merajuk ke Hiro.

Oh, kalau di pikir-pikir, Hiro apa kabar, yah? Bagaimanapun, dialah yang sudah banyak membantuku beradaptasi dengan dunia yang asing ini.

Pokoknya nanti setelah semua berakhir dan kedamaian dunia berhasil di wujudkan, aku harus menemui Hiro dan menceritakan segalanya, termasuk tentang identitas asliku.

"Siapa?"

Huh? Ah, sepertinya aku berjalan sambil melamun dan tanpa sadar sudah menginjakkan kaki di suatu pekarangan sebuah Mansion sederhana.

Markas Pemburu Iblis ini memang besar. Sampai-sampai di dalamnya ada beberapa Mansion lagi. Setiap Hashira di fasilitasi satu Mansion. Dan sepertinya sekarang aku lagi nyasar di salah satu pekarangan milik Hashira---

OH-EM-JI!!!!

"KYAAAAA MUIIIIIII!!!!"

Aku pun berlari seperti orang kesetanan dan langsung menubruk tubuh mungil Mui sampai kami sama-sama terjerembab ke tanah.

"MUI, KAU BENERAN MUI, KAN? TOKITO MUICHIRO, HASHIRA KABUT?! KYAAAAA!!!!"

Bodo amat sama posisi kami yang sebenernya awkward banget buat di lihat. Aku beneran gak bisa menahan diri dari imutnya Mui, karakter favoriteku di Anime ini.

"Siapa kau? Apa aku mengenalmu? Ah, tidak. Pertama-tama, tolong menyingkir dulu dari tubuhku."

"Oh, iya maaf-maaf!"

Aku bergegas bangkit. Terus lanjut ngefangirl lagi.

"Kenapa menatapku seperti itu?"

"Karena Mui imut."

"Imut?"

"Um, banget! Mui ter-imut pokoknya!"

"Omong-omong, siapa kau?"

"Calli. Umurku 19 tahun jadi tolong panggil aku 'kakak'."

Oh, itu salah satu impianku. Di panggil 'kakak' oleh Mui.

"Kenapa kau harus jadi kakakku?"

"Eh? Emangnya gak boleh?"

"Ini buang-buang waktu, berbicara denganmu seperti ini sementara banyak Iblis yang berkeliaran memangsa manusia di luar sana. Jika tidak ada hal penting yang ingin kau bicarakan, menyingkirlah dari jalanku."

Ugh, sifatnya yang dingin dan blak-blakan ini beneran Mui banget! Tapi ini sama sekali tak melukaiku. Karena aku tahu sebabnya dan aku pun mengerti itu.

Di tambah lagi dalam beberapa waktu ke depan Mui akan....

Tidak. Aku tidak bisa membiarkan itu terjadi.

Aku akan melindungi Mui!

"Mui!"

"Berisik! Di lihat dari penampilanmu, sepertinya kau bukan Pemburu Iblis, atau baru akan menjadi Pemburu Iblis. Jika kau mengenalku sebagai Hashira, kau harusnya tahu bagaimana harus bersikap di depanku."

"Tapi aku lebih tua dari Mui, lho!"

"Di sini usia tidak---"

"Mui mau jadi adikku gak?"

"Huh?!"

"Aku akan merawat Mui dengan baik. Aku juga akan memasak untuk Mui dan menyiapkan segala keperluan Mui."

"Oh, maksudmu menjadi pembantu rumah tanggaku?"

"Heeee?"

"Aku tidak butuh pembantu saat ini."

"Ta-tapi...."

Ah, apa yang baru saja ku bicarakan?! Aku belum sempat membalas ucapannya, tapi Mui sudah melengos pergi.

Yah, mungkin di matanya aku ini sangat aneh! Gak heran, sih! Aku beruntung karena gak langsung di kirim ke rumah sakit jiwa olehnya.

Oke, hari ini aku sudah di tolak dua kali dalam waktu kurang dari 1 jam. It's okay, Calli! Masih ada waktu sampai adegan mengenaskan itu terjadi.

Pokoknya dengan cara apapun, aku akan melindungi mereka.

When The Sun Goes Down (DEMON SLAYER FANFIC)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin