1. Awal Mula

200 40 10
                                    

Hidupku seratus persen adalah kesialan. Aku yang seharusnya bisa tidur nyenyak di kamarku, kenapa bisa ada di sini? Ugh, ini gara-gara Hiro yang memaksaku menemaninya nonton Festival.

Ah, bukan. Setelah di pikir-pikir lagi, ini gara-gara si cewek centil yang bucin banget sama Hiro sampai-sampai mengira aku ini pelakor di antara mereka. Dia langsung teriak heboh begitu dan menjambak-jambakku. Untung Hiro berhasil melerai. Tapi karena khawatir akan ada serangan susulan, aku buru-buru ambil langkah seribu dari sana. Siapa sangka, aku malah salah arah karena saking paniknya dan sekarang di sinilah aku;

Meratapi seratus persen kesialan dalam hidupku itu.

Apaan-apaan dengan pemandangan yang ku lihat sekarang?

Padahal sudah sebulan semenjak aku tiba di dunia asing ini. Aku langsung tahu bahwa ini adalah dunia dalam Anime Kimetsu No Yaiba yang ku tonton di kehidupanku yang sebelumnya. Aku pun tahu dunia macam apa ini. Itu sebabnya aku bertekad untuk hidup dengan tenang di suatu sudut Desa sampai Sang Tokoh Utama mengakhiri cerita dalam Anime ini, dan aku bisa kembali ke dunia asalku.

Tapi...

Tapi,

TAPI

APA-APAAN INI?!!! KENAPA AKU BISA MELIHAT SALAH SATU ADEGAN PERTARUNGAN DI DALAM ANIMENYA???

Terlebih, ini bukan pertarungan melawan Iblis biasa. Melainkan Lowermoon Five, salah satu Iblis Dua Belas Bulan yang berada langsung di bawah Sang Penguasa Iblis.

Whoaaaa~!!!

Tunggu! Ini bukan saatnya terkagum-kagum sama si Tokoh Utama. Aku harus cabut dari sini sebelum mereka menyadari kehadiranku.

Benar. Ayo, pergi dari sini, Calli!

Ayo kita ka----TAK!

Ah, sial! Aku gak sengaja menginjak ranting. Sial, sial, sial! Perhatian mereka pasti teralihkan padaku sekarang.

Sebenarnya aku gak punya nyali buat menoleh, tapi insting sialan ini malah memaksaku menoleh ke belakang. Dan benar saja, pertarungan mereka terhenti karena aku.

Oh, f*ck my life! Hidupku di dunia ini ternyata singkat sekali, yah. Tak ku sangka aku akan berakhir menjadi santapan Iblis.

"Ha-hai! Malam ini bulannya indah sekali, yah?"

Apaan, sih, yang baru saja ku katakan?!

"TIDAK! LARILAH! LARI SEKENCANG YANG KAU BISA!"

"Heh?!"

Seperti yang ku duga, Tanjiro emang baik banget. Bahkan di saat dia sendiri lagi kesulitan melawan Lowermoon, dia tetap mengutamakan keselamatan orang lain.

Ugh, MC Terbaik!

"APA YANG KAU LAKUKAN?! CEPAT LARI!!!"

"Y-ya? Aah, i-iya!"

Aku terlalu buang-buang waktu karena terpesona. Aku juga harus memikirkan hidupku sendiri. Toh, selama ada Tanjiro, aku yakin dia akan menahan Iblis itu untukku.

"NNGGGG!!! EENGGGGG!!!!"

Aku bisa mendengar Nezuko mengerang. Dia terikat di atas oleh benang-benang dari Jurus Darah Iblisnya si Lowermoon.

Tidak. Nezuko akan baik-baik saja. Tanjiro juga. Mereka akan selamat di pertarungan ini. Aku sudah menonton adegan ini makanya aku tahu yang akan terjadi setelahnya.

Jadi jangan pikirkan apapun, Calli! Lari saja. Selamatkan dirimu! Pikirkan saja dirimu sen---KYAAAAA!!!

"Mau kemana kau?"

Sial, apa lagi sekarang?! Benangnya menarik tubuhku kembali. Dia menangkapku!

"LEPASKAN DIA!"

Aku juga mencoba berontak untuk melepaskan diri ketika Tanjiro menyerangnya. Tapi benang-benang Jurus Darah Iblisnya langsung melumpuhkan Tanjiro. Mereka begitu keras dan tajam sampai mampu untuk merobek kulit. Tanjiro terjatuh begitu mendapatkan sayatan di beberapa bagian tubuhnya ketika berlari untuk menyelamatkanku.

Bahkan pedangnya pun tak cukup mampu untuk mematahkan benang itu.

"Apa kau benar-benar berpikir bisa mengalahkanku?"

Ugh, aku ingin sekali menebas lehernya sekarang! Beraninya sekali dia membuat Tanjiro makin terpojok dengan menjadikanku dan adiknya sandera. Kehadiranku malah menambah beban.

Kalau begini, Tanjiro akan makin kesulitan.

"LEPASKAN GADIS ITU, DASAR IBLIS SIALAN!!!"

Heh?! Seingatku adegannya gak begini! Harusnya di sini adalah pertama kalinya Tanjiro menggunakan Hinokami Kagura-nya.

Tapi kenapa....? Apa karena aku? Karena kehadiranku makanya muncul variabel?

Kalau benar begitu, apa yang akan terjadi dengan Tanjiro? Kalau dia gak bisa menggunakan Hinokami Kaguranya, lalu dia mati di sini, apa yang akan terjadi dengan dunia ini?

Gak boleh!

Aku harus melakukan sesuatu. Setidaknya demi Tanjiro yang berusaha menyelamatkanku.

Aku harus---SRIIINGGG!!! BUAKKK!!!

Huh? Apa yang baru saja terjadi? Lalu, apa-apaan asap merah yang menguar dari tubuhku ini? Asap merah ini juga yang membuat si Iblis mental sejauh beberapa ratus meter dariku.

Oh iya, Tanjiro!

"Tanjiro, kau baik-baik saja?"

"Bagaimana.... uhuk, kau bisa tahu namaku?"

Keceplosan. Dasar mulut, sialan!

"Oh, itu...." karena ini adalah dunia Anime, dan aku adalah penonton, lalu kau adalah peran utamanya---gak mungkin aku mengatakan itu, kan?

"Karena aku adalah fans-mu!"

Ya ampun!

"Huh?!"

"Apa kau bisa percaya aja padaku? Oh iya, adikmu! Kita harus selamatkan adikmu dulu sebelum iblis itu kembali."

"BERANINYA KAU!!"

Ah, sial. Dia sudah kembali.

"SIAPA KAU SEBENARNYA?! APA KAU JUGA PEMBURU IBLIS? TIDAK. KAU TIDAK TERLIHAT SEPERTI PEMBURU IBLIS. KATAKAN, SIAPA KAU?"

Oh, tidak. Sekarang dia seperti akan mencabik-cabikku!

"Jangan."

Tanjiro bangkit dan berdiri di depanku sebagai perisai.

"Kau masih bisa berdiri rupanya. Apa aku terlalu lembek padamu selama ini?"

"Lawanmu adalah aku. Jadi, lepaskan gadis ini."

"Hmph.... bagaimana, yah? Aku jadi lebih tertarik padanya sekarang."

"Siapa namamu?" Tanjiro bertanya dengan setengah berbisik padaku.

"Calli."

"Calli. Aku akan menahannya, jadi kau larilah sejauh mungkin dari sini. Kau mengerti?"

"Lalu bagaimana denganmu?"

"Aku tidak bisa melindungimu dan Nezuko sekaligus. Iblis ini terlalu kuat. Jadi yang terbaik yang bisa kau lakukan adalah lari. Kau hanya akan menghambat setiap seranganku."

"Tidak bisa. Aku tidak bisa lari begitu saja dengan meninggalkan hutang budi."

"Ini bukan saatnya kau memikirkan itu."

"Tenang aja, aku gak butuh di lindungi, kok!" Aku berpindah dan berdiri di depan Tanjiro. Kali ini, aku memposisikan diri sebagai perisainya. "Karena aku, memang bukan seorang gadis biasa."

Aku mengingatnya. Perasaan saat asap merah itu menguar dari tubuhku dan membuat adrenalinku meningkat. Sekarang aku tahu, kehadiranku di sini memang memunculkan variabel pada alur cerita, tapi, aku mendapati sesuatu yang lebih hebat.

Aku bisa mengalahkannya.

When The Sun Goes Down (DEMON SLAYER FANFIC)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum