4. Misi Melindungi MC

69 26 7
                                    

Jadi, rencananya akan jadi seperti ini;

Mendekatkan diri sedekat-dekatnya dengan MC, terus menempel padanya seperti lintah dan lindungi MC dari berbagai bahaya.

Yah, itu hal yang mudah mengingat aku punya kemampuan yang tak di miliki orang lain di sini.

Tapi....

"Tanjiro saat ini sedang melakukan latihan rehabilitasi. Jadi kemungkinan dia tak bisa di temui untuk beberapa waktu."

Kenapa menemuinya malah lebih sulit di bandingkan menemui Tuan Besar???

Apa ini yang namanya privilage dari Pemeran Utama?

Sudah tiga hari berlalu sejak aku tinggal di Markas Pemburu Iblis, tapi sampai saat ini aku belum bertemu lagi dengan Tanjiro. Kalau begini caranya, jangankan menempel seperti lintah, jadi pajangan di sekitarnya aja gak mungkin.

Yah, kalau begitu aku juga harus melatih diriku sendiri. Tuan Besar membiarkanku tinggal bukan hanya sekedar menjadi Tamu. Aku juga harus berguna buat Pasukan Pemburu Iblis.

"Jadi kau yang sedang jadi bahan pembicaraan itu, yah?"

Siapa itu?! Aku buru-buru menoleh dan mendapati seseorang dengan rambut mencolok di belakangku. Tengah berdiri tegap sembari melipat tangan di dadanya. Tak butuh waktu lama bagiku untuk mengenalinya.

Dia adalah Rengoku Kyoujurou, Sang Hashira Api.

Oh, melihatnya secara langsung di sini membuatku jadi sedih. Karena aku tahu apa yang akan terjadi padanya nanti.

"Nama saya Calliope. Silakan panggil saya Calli. Ini pertama kalinya kita bertemu, tapi saya sudah tahu siapa Anda. Jadi Anda tak perlu memperkenalkan diri lagi."

"Haha, ternyata kau anak yang cukup menarik tapi tetap sopan. Hm, aku suka! Aku mendengar tentangmu dari sejak kembali menjalankan misi."

"Saya akan segera bergabung dengan Pasukan Pemburu Iblis. Saat ini saya belum cukup baik, makanya saya akan lebih giat berlatih."

"Tapi kau tidak menggunakan pedang untuk berlatih?"

"Ah, karena saya bukan pengguna pedang. Saya juga tidak bisa menggunakan teknik pernapasan."

"Hm, begitu rupanya. Ternyata benar, kalau kau punya kemampuan yang tak biasa. Itu sebabnya Tuan Besar membawamu kesini secara khusus. Baiklah, meski aku tak tahu apa itu, aku akan menantikannya. Semangatlah!"

"Tuan Rengoku!"

"Ya?"

"Terima kasih."

Ah, aku sangat ingin mengatakannya. Betapa aku sangat mengagumi sosoknya itu. Dan betapa sedihnya aku saat menonton adegan kematiannya. Andai ada yang bisa ku lakukan untuk---tunggu!

Aku bisa.

Tentu saja aku bisa mencegahnya! Karena aku sudah tahu apa yang akan terjadi, tinggal ku antisipasi aja.

"Anak baru, ada apa? Kau seperti punya sesuatu untuk di katakan padaku."

"Anu.... Tuan Rengoku.... bisakah Anda melatih saya?"

"Melatihmu?"

"I-iya. Meski saya bukan pengguna pedang dan ilmu pernapasan api, tapi saya ingin belajar bertarung. Apa Anda bisa menjadi Guru saya?"

"Tentu, dengan senang hati. Tapi tidak bisa sekarang. Karena aku harus segera berangkat menjalankan misi berikutnya."

"Ka-kalau begitu, apa Anda bisa menyertakan saya dalam misi Anda?"

"Hm, tidak bisa."

"Ya?"

"Karena ini misi yang berbahaya."

When The Sun Goes Down (DEMON SLAYER FANFIC)Where stories live. Discover now