💜

56 5 0
                                    

Budayakan vote & comment

Happy reading guys 🥰

Sorry Typo ✌️

°°^^°°

Hari ini aku pergi ke hospital untuk pemeriksaan lanjut... Sudah 6 bulan lebih aku berulang alik disini... Tapi hanya ubat yang aku dapat untuk bertahan.

Aku kerap mual kebelakangan ini... Sakit kepala usah dicakap... Memang sakit ... Tapi nak buat macam mana ... Aku kena terima semua ini !

Semasa aku diruangan menunggu , tiba-tiba namaku dipanggil dan aku pun masuk kedalam bilik itu  dan berjumpa dengan seorang doktor lelaki yang dalam lingkungan 30 an .

" Selamat pagi doktor " ujarku tersenyum memberi salam

" Ouhh ya selamat pagi juga Jimin , apakhabar hari ini " ujarnya  dengan senyuman yang menawan setelah melihatku masuk

" Ya baik saja hyung   " ujarku memecahkan suasana canggung.

' Hyung  ' ?

Kenapa aku panggilnya  hyung bukan doktor ?  Haha  aku pun tak tahu ... dia yang suruh so aku ikut jelaa .

" Jim... Boleh hyung tanya sesuatu? " Ujarnya yang membuatkan aku menaikkan alisku sebelah menatapnya

" Apa dia hyung "  tanya ku lanjut... Debaran dihatiku usah dicakap... Berdetak kencang menunggu pertanyaan dari Sehun Hyung

" Selama hyung kenal jimin... Kenapa tidak ada yang menemani jim... apakah parents jim tinggal jauh ? " Tanya  sehun hyung yang membuatkan aku sedikit terkejut dan  hanya diam membisu tidak tahu nak jawab apa .

" Aku sudah tiada sesiapa hyung dalam hidupku ! "  Aku hanya menunduk berkata dengan pelahan tapi masih dapat ia dengar

" Maafkan hyung jim... Hyung tidak tahu... " Ujarnya lagi menatapku

" Bukan bergitu hyung... Aku masih ada kedua orangtua hyung.. tapi mereka sudah membuangku ! " Ujarku dan dapat terlihat bertapa terkejutnya wajahnya

" Oo Mianheayeo , jika hyung mengusik tentang masa lalumu jim " ujarnya lagi menggenggam erat tanganku yang berada diatas meja

" Tiada apa hyung... Tapi kenapa hyung tanya tentang orang tuaku hyung " tanyaku lagi ingin kepastian

" Bergini jim.. dalam masa 6 bulan lebih , hyung memantau tentang penyakitmu jim.. hyung rasa barah jim sudah merebak ... Jim.. ayuh lakukan pembedahan kecil agar kita dapat mencegah , bagaimana menurutmu ...? "

  Aku seperti biasa saja sudah agak kepalaku selalu sakit dan mualku makin menjadi-jadi dan aku tahu aku tidak dalam keadaan baik-baik saja...

" Tapi hyung... Tiada ke cara lain selain pembedahan" tanyaku lagi yang membuatkan ia melepaskan keluhan yang berat

" Tentu ada Jim... Tapi hyung rasa pembedahan adalah jalan yang terbaik kerana barah jim masih di stage 2... Kita masih bisa mencegahnya " lama aku berdiam diri berfikir akan kata-kata doktor itu

" Tapi jim, Hyung perlukan seseorang menandatangani surat kebenaran keatasmu ... Apakah ada seseorang yang kamu percaya untuk menjadi walimu " tanya sehun lagi menatap manusia yang bernasib malang yang ia ingin memeluk dan menjaganya dengan penuh kasih sayang

" Tiada hyung... Aku tidak mahu orang lain tahu aku sakit hyung... Apakah aku boleh menandatangani sendiri surat kebenaran itu " tanyaku kembali menatap doktor kacak itu ...

" Tidak jim... Tidak boleh !  tapi jim apakah kamu keberatan jika hyung menjadi walimu " ujar doktor itu dan membuatkan aku cukup terkejut dan memandangnya

TAKDIR HIDUPKU | JIKOOKWhere stories live. Discover now