14. Abu-abu

46 9 0
                                    

Junghwan berjalan ke tak tentu arah, ia beristirahat sejenak dibawah pohon rindang, namun tak lama kemudian ia melihat salah satu temannya menghampirinya setelah memarkirkan motor sportnya.

Tangannya melambai dan di sambut dengan senyuman manis oleh Junghwan. Temannya itu mendudukkan dirinya disamping Junghwan dan menekuk lututnya lalu memangku dagu.

"Lama banget ya hwan gak ketemuan!" seru pemuda itu.

Junghwan mengangguk. "Ada yang mau lo omongin Jun?" tanya Junghwan.

"Gue tahu sesuatu tentang Yoshi" ucap Jungkyu.

"Gue tahu pasti akar permasalahannya itu dia" sahut Junghwan. Namun Junkyu menggeleng.

"Bukan dia, tapi ada orang lain lagi" Junkyu meluruskan kakinya dan bersandar pada batang pohon.

"Yoshi udah gak ada 4 tahun yang lalu, gue curiga kalo Yoshi yang kita kenal itu bukan Yoshi yang asli, sama halnya kayak Hyunsuk" ucapnya.

Junghwan mengangguk kembali, ia memandang teriknya matahari di atas sana. "Semua orang pengkhianat Jun" lirih Junghwan.

"Gak ada yang bener-bener berteman tulus diantara kita" lanjutnya.

Junkyu tiba-tiba saja meneteskan air matanya. "Gue kecewa sama semuanya, bahkan kejadian ini didasari oleh kebencian atas pengkhianatan" ujar Junkyu.

Junkyu menatap Junghwan dengan sorot mata memohon "Lakuin apapun yang bisa bikin kejadian ini gak terulang, gue gak sempet bilang sama yang lain karena gue udah terlanjur pergi"

Junhwan hanya menatap Junkyu dengan pandangan aneh. "Pergi kemana?" tanya Junghwan bingung.

"Gue nyesel udah pernah ikut campur urusan orang lain, gue minta maaf buat semuanya" Junkyu menangis dan menunduk menyesali perbuatannya yang tak Junghwan ketahui.

Namun Junghwan hanya memilih diam dan mendengarkan keluh kesah temannya.

"Tolong sampein maaf gue ke orang yang pernah gue khianatin, gue nyesel, gue akan tanggung semua konsekuensinya" Jungkyu kembali menangis sejadi-jadinya dan menutup telinganya rapat-rapat.

Junghwan yang panik hanya dapat memeluk Jungkyu erat sebelum ia merasakan sesuatu yang aneh dari Junkyu.

Tangisan Jungkyu berhenti, badannya tak kembali bergetar, kulit Jungkyu terasa sangat dingin dipelukannya. Junghwan menatap Jungkyu, namun Jungkyu tak berkutik, hingga akhirnya Junghwan sadar, Jungkyu telah tiada di dekapannya.






Tak berselang lama sesuatu terjatuh dari atas dan menimpanya.










Junghwan tersadar dari tidurnya dan mengusap kepalanya yang kejatuhan alarm.

"Cuma mimpi?" monolognya.

Saat ia mengambil alarmnya begitu terkejutnya ia saat melihat bahwa kini telah jam delapan pagi, ia bergegas terbangun dari tidurnya. Namun hembusan angin yang terasa berbeda mulai ia rasakan, di pojok samping kanan tempat tidurnya, bertepatan dengan meja belajarnya, sosok menyerupai orang yang ia kenal tersenyum padanya lalu sosok itu kembali menghilang seiring dengan tiupan angin yang mengibaskan sebagian gorden kamarnya.

"Jungkyu, semoga lo tenang" ucapnya.








***








Setiap hari semakin aneh, pertemanan antara Sunoo dan Jungwon tak kunjung membaik, begitupun Heeseung dan Sunghoon yang seolah tak peduli satu sama lain, keanehan itu berlanjut hingga seminggu kemudian, Jihoon pun tak kunjung bersekolah, Jeongwoo yang tak mengerti dengan semuanya mulai kesal.

the MOUSEHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin