Pregnant?

53.3K 464 3
                                    

Hi, All! Nih asupan buat malam minggu kalian, xixi


"Nat, lo pucet banget. Gue anter ke UKS ya," kata Carla khawatir.

Natasha menggeleng, "Nggak, nanggung. Ntar lagi ada ulangan matematika, kan?"

Carla memutar bola matanya, "Masih aja lo pikirin. Lo yakin masih kuat?"

Natasha mengangguk tepat bersamaan dengan guru matematikanya masuk ke kelas. Ia tidak mau ke UKS karena tidak ingin sendirian di sana. Peristiwa mengerikan yang dialaminya belakangan ini berawal dari kesendiriannya. Ia semakin erat menempelkan hoodienya ke perutnya. Untung saja ia membawa hoodie sehingga bisa menjadi alat untuk sedikit menekan rasa sakit di perutnya.

Dengan keringat dingin Natasha mengerjakan ulangan matematika. Berulangkali ia mengusap peluh dengan tisu di atas meja. Natasha dengan susah payah mengerjakan ulangan itu dengan fokus yang terpecahbelah. Bahkan beberapa kali penglihatannya kabur dan telinganya berdenging.

Setelah mengerjakan ulangan itu, Natasha menyerahkan lembar jawabannya ke Carla untuk didistribusikan ke teman-teman yang membutuhkan, kemudian biar Carla yang mengumpulkannya. Natasha langsung menelungkupkan wajahnya ke lipatan tangannya di atas meja. Tak ada lagi suara yang hinggap di pendengarannya, yang ada hanyalah dengungan yang panjang.

"Nat, tangan lo anyep banget," ujar Carla yang suaranya sayup-sayup masuk ke telinganya, "Ke UKS aja ya? Atau gue anter pulang?"

"Tapi temenin gue di UKS ya?" jawab Natasha lirih.

Carla tersenyum dan mengangguk. Untung saja ini istirahat kedua sehingga ia bisa menemani Natasha di UKS. Ia membantu Natasha berdiri dan menuntunnya menuju UKS. Baru berjalan beberapa langkah, pandangan Natasha menghitam dan tubuhnya luruh lunglai.

"Nat!" Seru Carla terkejut. Ia menarik Natasha supaya tidak terjatuh, namun tubuhnya lebih dulu tersingkir dengan badan yang lebih besar darinya.

Carla menatap sosok barusan dengan mulut terbuka. Sosok itu dengan sigap menangkap tubuh Natasha dan langsung menggendongnya sembari berlari menuju UKS. Riuh ramai di sekitarnya menyadarkannya. Ia mengerjap kemudian turut menyusul sosok itu.

***

"Nat?" ucap Carla dan Maudy bersamaan saat Natasha mulai membuka mata.

"Mau minum nggak?" tawar Maudy.

Natasha mengangguk dan dibantu Carla untuk bangun. Ia minum beberapa teguk teh hangat dari Maudy. Rasa hangat mulai menjalari tubuh Natasha, tapi tetap saja perutnya bergejolak. Untung saja ia tidak minum susu dan sarapan tadi pagi sehingga ia tidak muntah saat ini.

"Itu teh dari Sean, lho," kata Maudy yang sukses membuat Natasha terkejut dan tersedak hingga terbatu-batuk.

"Eh pelan-pelan dong, Nat," ujar Carla menyerahkan tisu seraya menepuk pelan punggung Natasha.

"Kok lo tiba-tiba batuk sih waktu gue ngomongin Sean?" tanya Maudy curiga, bersamaan dengan Natasha yang segera menaruh teh itu ke atas meja dan meraih botol air mineral untuk langsung diminumnya.

"Gue nggak mau menerima apa pun dari dia," tandas Natasha final.

"Lha tadi aja Sean langsung gendong lo ke UKS," sambut Carla seraya menaikturunkan alisnya, "Sebenarnya ada hubungan apa sih lo sama Sean? Atau sekarang kalian lagi marahan?" godanya.

"Nggak ada hubungan apa-apa!" tegas Natasha seraya melebarkan matanya.

"Lo udah sadar, Sha?" tanya sebuah suara yang tiba-tiba nimbrung. Lantas, mereka menoleh ke sumber suara.

[PUBLISHED] Addicted into YouNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ