B&U: Cold Heat

1K 89 8
                                    

⚠️ Mengandung adegan dewasa 🔞 please skip kalau belum cukup umur/tidak ingin membaca.

-🍼-

Lorong sempit dan lurus yang berada di area belakang pub terasa begitu panjang ketika Sungchan dengan sedikit limbung-efek samping dari alkohol yang telah dikonsumsi-menyeret tungkai jenjangnya mengikuti jejak omega berambut merah yang terus memancarkan feromon sedukif seakan-akan menjadikannya pemandu. Ujung ke pangkal jemari tangannya yang panas tergenggam erat di dalam lingkupan jemari sang omega yang sesekali menoleh ke belakang, melemparkan senyuman nakal.

Suhu udara di sekitar Sungchan semakin naik. Tiap kali dirinya melewati pintu kamar yang terbuka dengan pemandangan erotis yang terpampang eksplisit di dalamnya, gunungan frustrasi seksual yang ada di dalam dirinya semakin menebal hingga ingin meledak. Akal sehatnya terus dipermainkan, karena untuk saat ini yang ia inginkan hanyalah menuntaskan seluruh hasratnya demi melupakan rasa sakit hatinya barang sejenak.

Keduanya berhenti di depan pintu kamar terujung, yang kenopnya segera diputar oleh pemuda yang sedari tadi menggenggam tangannya. Tanpa menunggu perintah, ia menarik Sungchan dalam satu hentakan kuat dan tanpa kesulitan mendorong tubuh besar itu ke atas kasur yang seprainya masih rapi, sepertinya sama sekali belum dipakai hari ini.

Omega bersurai merah itu memanjat ke atas kasur. Lututnya bertumpu di ruang kosong antara kedua kaki Sungchan, sementara tangannya meraih kedua sisi jaket yang dikenakan sang alpha, menarik lepas bersamaan. Selama itu berlangsung, tidak banyak yang pemuda Jung lakukan, hanya menyaksikan dalam diam apa yang omega itu lakukan padanya tanpa ingin menginterupsi. Raganya memang ada di sini, tetapi jiwa dan pikirannya seperti tengah berada di tempat lain, tempat yang jauh dan berkabut.

Dentuman musik uptempo yang mengalun melalui speaker yang ter-install di kamar pub menebalkan intensitas udara di sekeliling dua insan yang dimabuk gairah. Satu demi satu kancing kemeja Sungchan dibuka oleh partnernya hingga dada bidang berlekuk milik bungsu Jung dipamerkan tanpa halangan. Omega manis di depannya sempat meneguk ludah dengan tersendat, mengerling kecil sebelum mengambil langkah berani untuk berpindah duduk ke atas pangkuan Sungchan, tanpa bimbang menggesekkan alat kelamin milik mereka yang masih terhalang kain celana. Sepasang bibir merah gelap yang lihai mengecup rahang tegas Sungchan, lalu turun ke dadanya.

"Wow, tubuhmu sangat luar biasa. Kau suka berolahraga ya? Aku pasti salah satu omega paling beruntung karena bisa menyentuh dan disentuh olehmu." Omega itu menggerakkan pinggulnya lebih liar seolah tidak sabar ingin cepat-cepat digagahi. Ia bahkan sudah bisa merasakan cairan pelumasnya keluar dan merembes keluar sampai menembus pori celana dalam. Sial, alpha di depannya ini terlalu menggairahkan, "Ayo lakukan sekarang!"

Sungchan yang lebih dari separuh kesadarannya entah berada di mana tidak bisa langsung memproses apalagi menjawab, tetapi omega di hadapannya menganggap reaksi pasif Sungchan sebagai sebuah consent. Begitu beban di atas pangkuan Sungchan menghilang, lelaki itu mendapati sabuk celananya ditarik keluar dan celana jeansnya dilucuti sebatas betis bersama sisa kain dalaman. Pemuda di hadapannya tersenyum lebar seakan telah berhasil menemukan harta karun terbesar umat manusia. Batang penis Sungchan yang mencuat dan mengeluarkan cairan precum digenggamnya dengan satu tangan.

"Kalau sudah begini rasanya terlalu sayang kalau memakai kondom, ya kan?" tanya sang omega seraya menurunkan celananya sendiri, mempersiapkan lubangnya dengan tangan yang lain tak sabaran, "Aku tidak keberatan kalau harus mengandung anakmu. Kau tidak perlu bertanggung jawab kalau tidak mau-ahh... aku hanya ingin milikmu yang besar ini berada di dalamku tanpa penghalang."

Ledakan feromon omega yang menusuk dan dipenuhi alkohol menyebar ke penjuru ruangan, mencoba menjerat Sungchan ke dalam lubang hitam menuju kenikmatan semu tanpa pintu keluar.

Baby & Us|SungTaroWhere stories live. Discover now