B&U: Problems

1.1K 121 12
                                    

Note: major NoMin scene.
Baca dari awal lagi kalo lupa plotnya 😂

-🍼-

"Kau tidak becus menjaga anakmu, Yuta!"

Teriakan sang mate masih terngiang di kepala lelaki alpha berdarah murni Jepang yang sudah menginjak usia kepala 4. Matenya, omeganya, hengkang dari rumah mereka di Tokyo dan meninggalkan dirinya seminggu setelah Shotaro pergi.

Tidak, ia tidak berpisah secara resmi dengan sosok yang telah melahirkan kedua anaknya itu. Mereka hanya pisah ranjang. Pisah tempat tinggal. Lagi pula mate hanya berlaku sekali seumur hidup. Bagaimanapun, alpha dan omega yang telah mengikat jiwa dan raga satu sama lain tidak akan bisa benar-benar berpisah meski mereka menginginkannya.

Kini setelah Yuta merenungkan kembali, pertengkarannya dengan sang mate yang terjadi sehari sebelum Shotaro kabur mungkin menjadi salah satu pemicu yang yang paling kuat untuk membuat anaknya pergi. Pertengkaran yang seharusnya bisa dihindari jika mereka mau menyisakan sedikit waktu untuk memahami satu sama lain.

"Permisi, Tuan Nakamoto. Ada yang ingin bertemu."

Lamunan Yuta berakhir ketika sang sekretaris tiba-tiba sudah ada di depan meja kerjanya. Ia tidak mendengar ketukan pintu sebelum ini. Nyaris saja emosinya meluap kalau bukan karena seorang pemuda tinggi bersurai hitam yang disisir rapi ke samping, berjalan ke arahnya dari pintu yang terbuka seraya tersenyum ramah.

"Selamat siang, Paman Yuta."

Yuta membalas sapaan itu dengan senyuman sebelum mengalihkan pandangannya sebentar pada sekretaris betanya, "Tolong tinggalkan kami berdua."

Ketukan heels terdengar menjauh, diikuti derit kecil pintu yang menutup tak sampai sepuluh detik kemudian.

Pemuda berpakaian rapi yang dari penampilan terlihat masih berusia awal dua puluhan itu memilih duduk di atas sofa tanpa ragu, nampaknya sudah terbiasa dengan suasana ruang kerja milik sang petinggi perusahaan.

Sebelum Yuta menghampirinya, ia berjalan menuju counter minuman yang ada di sudut kiri depan ruangan.

"Kau ingin minum kopi, Keigo?"

Pria muda yang dipanggil Keigo itu mengangguk kecil, "Kalau Paman tidak keberatan."

Yuta tersenyum kecil, "Tentu saja tidak," sebelum melanjutkan menuang bubuk kopi dan air panas ke cangkir. Menghidangkannya dengan tray berisi sugar block serta cangkir krimer, Yuta mendaratkan pantatnya berseberangan dengan Keigo yang menggumamkan terima kasih ketika cangkir putih yang harum tersaji di hadapannya.

"Bagaimana kabarmu?"

Pertemuan terakhir mereka tiga bulan lalu. Keigo adalah putra sulung dari sahabat serta rekan bisnis Yuta yang sudah pria Nakamoto anggap sebagai anaknya sendiri. Seorang alpha terdidik dari salah satu keluarga paling terpandang di Jepang.

"Baik, Paman. Paman sendiri bagaimana?"

"Tidak jauh berbeda dengan yang sudah-sudah." Keigo mengangguk-angguk mencoba memahami sebelum menghirup kopi miliknya yang telah bercampur dengan dua sendok krimer.

"Oh ya Keigo, mumpung kau di sini, ada hal serius yang harus kubicarakan denganmu."

"Apakah ini mengenai Shotaro?"

"Ya. Aku ingin bertanya padamu apakah kau masih ingin mempertahankan perjodohan ini meski dua tahun telah berlalu? Kau bisa mencari omega lain untuk dijadikan mate dan melanjutkan garis keturunan keluarga besar Sato."

Sudut bibir Keigo tertarik ke atas.

"Aku mencintai Shotaro, Paman. Tidak peduli apakah dia bisa memberiku keturunan atau tidak. Aku punya banyak saudara yang masih bisa melanjutkan garis keturunan keluarga Sato."

Baby & Us|SungTaroWhere stories live. Discover now