"Hik hik! Tolong" lirih ibu Rafael menatap sang anak laki-laki yang dulu ia telantarkan.
Rafael mengangkat satu alisnya dengan tangan yang memgapit sebatang rokok yang masih menyala.
Rafael berjalan ke arah sang wanita yang meringkuk di lantai tersebut dan kembali bertanya kepada sang wanita yang menculik anaknya.
"Ini kesempatan terakhir" kata Rafael menekan ujung rokonya yang masih menyala ke tangan wanita tersebut yang mana membuat sang wanita menjerit tertahan.
" dimana anak ku mika? Kemana kau membawa anakku selama 3 minggu ini hah? " kata Rafael datar dan masih menekankan rokonya ke tangan wanita tersebut.
Kulit ibu Rafael terkena luka bakar karena akibat rokok milik Rafael.
Tubuh wanita itu bergetar menahan teriakan rasa sakit dan tangisan kesakitan ulah sang anak."Di-dia di - dia.... Ku -- ku buang... Ke.. Wi-layah ...wilayah luar... Kota!! " kata ibu Rafael dengan suara bergetar karena tangannya masih di tusuk menggunakan rokok.
Rafael mendengar penutur sang ibu pun menggeram marah, karena dengan beraninya wanita itu membuang anaknya dengan tanpa hati di suatu tempat.
"Katakan! DIMANA LO BUANG ANAK GUE HAH!!? " teriak Rafael tepat di depan wajah ibunya itu, yang mana membuat ketakutan wanita tersebut semakin besar.
"JAWAB SIALAN!!! " bukannya menjawab, ibu Rafael malah semakin menangis yang mana membuat Rafael tambah kesal dengan tingkah wanita itu.
Plak///
Suara tamparan menggema, dan pelakunya adalah Rafael yang sudah setengah mati menahan kesal karena bukannya menjawab pertanyaannya ibunya atau wanita tersebut malah menagis.
Plak///
"Sekali lagi lo gak jawab! Habis lo di tangan gue" ancam Rafael berdiri dan berjalan menuju sebuah meja yang di isi dengan beberapa senjata dan yang di ambilnya adalah sebuah belati berkarat.
Rafael yang berdiri membelakangi ibunya itu, memainkan belatinya dengan pandang haus darah.
Di elusnya belatinya tanpa takut terluka."Jawab atau kau ingin merasakan kenikmatan di tikaman menggunakan ini" Rafael membalikkan badanya menghadap sang ibu dengan seringai lebar dan tangan yang memainkan belatinya.
Ibu Rafael berusaha berdiri, namun tak bisa sehingga mengakibatkan dirinya hanya bisa menyeret tubuhnya ke arah belakang menjauhi Rafael yang mendekatinya.
"Jangan!! " Mohon ibu Rafael yang bersujud di kaki Rafael sambil menagis, dan hal tersebut hanya di balas tatapan datar.
"Akan ku beri tahu di mana aku meninggalkan anak itu" kata ibu Rafael masih bersujud di depan kaki Rafael.
Rafael hanya diam dan menatap ibunya yang telah membuangnya dulu tanpa rasa kasihan sedikitpun.
"Dimana? " tanya Rafael dengan penuh penekanan di setiap katanya.
Ibu Rafael mendongak kepalanya dan menatap sang anak dengan pandangan senang dan senyuman lebar, masih dalam posisi sujud.
"Di luar kota, lebih tepatnya di desa A jalan persawahan b" tuturnya memandang Rafael dengan binar harap bisa di bebaskan.
![](https://img.wattpad.com/cover/341077729-288-k90053.jpg)
YOU ARE READING
Papa Antagonis
RandomVanessa jangan tanya lagi dia lah peran utama dalam cerita ini. Yang mana akan ber transmigrasi kedalam sebuah novel, yang mana di dalamnya berisi genre romantis, penghianatan dan kekecewaan. Dimana pemera utama wanita yang memiliki sifat licik...
[Sembilan]
Start from the beginning