Theo juga bangkit. "Gue juga, gue mau cari adek gue."

Galang mengangguk. "Kita berangkat sekarang. Karena kita gak ada yang tau, semenit ke depan akan seperti apa."

🌻🌻🌻

"Thea!"

"Thea lo dimana?"

Galang terus berteriak sembari mengendarai sepeda motor miliknya. Mereka semua tadi memutuskan untuk berpencar, namun tak jauh-jauh dari daerah sini. Karena feeling mereka berkata bahwa Alvi tak akan membawa Thea sejauh itu.

"Thea!"

Galang tak pernah merasa sekacau ini. Galang tak pernah di buat se khawatir ini.

Galang takut, takut terjadi sesuatu pada gadis unyu itu. Galang tak sampai hati membayangkan, seseorang menyakitinya.

"Gue harus cari lo kemana lagi, Thea?"

"Gue udah telusuri semua jalan yang mungkin lo lewati, tapi gue gak nemuin lo."

"Lo dimana Thea?"

"THEA!" Galang berteriak dengan kerasnya di jalanan malam yang cukup sepi ini.

Gue gak bisa bayangin sesuatu terjadi sama lo.

Tuhan, kasih Galang petunjuk dimana Galang bisa nemuin Thea, dimana Galang bisa bertemu dia lagi. Galang masih ingin melihatnya, menyaksikan senyuman manisnya, Galang masih butuh Thea di sini.

Tolong jaga dia.

Galang menarik nafasnya. Tanpa dia sadar, setetes air berhasil lolos dari pelupuk matanya.

Dunia ini sangat luas Thea. Gue gak akan tau kemana arah dan tujuan gue tanpa lo. Gue mohon untuk baik-baik aja, setidaknya untuk diri lo sendiri.

Gue akan temuin lo, gue akan bawa lo kembali, gue akan menjaga lo sampai kapanpun. Kasih gue kesempatan sekali lagi, gue masih mau untuk sama lo, Thea.

Galang menghentikan motornya di sebuah pertigaan, di jalan sepi. Setelah telinganya menangkap sebuah suara.

"Tolong!"

Kepalanya dengan spontan melihat kearah kiri. "Thea," lirih Galang.

Dari kejauhan, Galang melihat seorang gadis berlari dengan langkahnya yang kian memelan. Tanpa pikir panjang, Galang meninggalkan motornya begitu saja.

"Thea!"

Galang berlari dengan cepatnya, menghampiri Thea. Ya, itu Thea, Galang mengenali suaranya.

"Galang," ucap Thea pelan.

Galang langsung memeluk tubuh gadis itu dengan erat saat jarak antara keduanya sudah dekat.

"Thea apa yang terjadi?"

"Lang, Alvi— gue—"

Tubuh Thea gemetar hebat, matanya sendu. Wajahnya dipenuhi luka, dan, seragamnya juga robek.

Dengan cepat, Galang melepaskan Hoodie hitam miliknya, lalu memakaikannya untuk Thea. Lalu memeluknya sekali lagi.

Galang ingin, sangat ingin merengkuhnya terus menerus dan tak melepaskannya.

Sebelum 365 Hari (End) Where stories live. Discover now