Menceritakan dimana sebuah rasa tumbuh dari rasa penyesalan dan penyesalan.
Kepercayaan dan kekecewaan tidak akan tumbuh hanya karena kita berbeda atau kita sama.
Build harus menjadi orang lain demi kebebasan yang ia impikan...
" jaga Nongku..."
" kami dekat, dan mungkin akan berkerja sama di masa depan"
Makau melirik ke arah dua saudara perempuannya, memberi isyarat pada keduanya untuk mengeluarkan Paris dari kerumunan wartawan sebelum dia mulai bertanya apapun yang ada di otak kepalanya.
" dia benar-benar copyan Biu"
Bisik Piya.
" Thats our Paris, Pho"
.
.
.
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Paris duduk di ruangan milik ayahnya bersama dua sepupunya yang sudah ingin menjambak rambutnya. Keduanya sudah mengomel namun akhirnya berhenti setelah membaca beberapa komentar dari aman video yang mereka berikan lewat akun resmi Art Thailand.
" wow, kita di notis beberapa media terkenal"
Guman Tu.
Tu, Tontawan Vihokratana anak angkat Boun dan Prem itu membaca beberapa komentar dan menunjukkan pada Lucy yang sudah memekik senang karena mendapat pesan dengan isi transferan dimana 2 jam yang lalu dia dan kedua sepupunya mencegat crue media yang ingin meliput tentang Makau namun harus kembali ke parkiran karena tidak memiliki akses masuk ke gedung. Percaya pada ide Paris yang meyakinkan pada wartawan itu untuk meminjamkan alat-alat bahkan pakaian mereka untuk ketiganya gunakan, mereka dengan pasrah menelpon bos mereka dan setelah negosiasi alot yang mengharuskan Lucy membayar sejumlah uang akhirnya mereka masuk sebagai wartawan dadakan lewat jalan yang dibuat khusus untuk Build dan anak-anaknya yang tentu saja dijaga oleh orang-orang kepercayaan Bible.
" wow, lihat! nominalnya 3 kali lipat dari yang sudah aku bayar! dan Boss Rain berjanji akan menaikan nominalnya sesuai dengan pesanan majalah yang sudah mulai dipesan. Wow kita kaya!"
Tu dan Lucy mengabaikan Paris yang sudah bersungut-sungut karena tidak terima mereka abaikan setelah menganiayanya. Mereka berdua seperti anak-anak remaja yang lupa dengan harta kekayaan keluarga mereka yang bahkan bisa membeli media yang sedang mereka ributkan akan membayar karena kerja keras ketiganya.
" Bayik! ayo ke cafe, aku akan mentraktirmu sebagai permohonan maaf"
Dua gadis itu menyeret Paris untuk berganti pakaian dan membawa adik kesayangan mereka pergi ke cafe terdekat.
" aku bukan bayik!"
" iya, ayo baby giraffe pesan apapun yang kau sukai. Phi cantik ini akan mentraktir mu apa saja"
akhirnya Paris menyerah dengan gratisan yang Lucy dan Tu tawarkan dan pergi ke counter untuk memesan makanannya membiarkan dua saudaranya bergosip.