Menceritakan dimana sebuah rasa tumbuh dari rasa penyesalan dan penyesalan.
Kepercayaan dan kekecewaan tidak akan tumbuh hanya karena kita berbeda atau kita sama.
Build harus menjadi orang lain demi kebebasan yang ia impikan...
" jaga Nongku..."
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
" Ah? Na Build-"
Build tersenyum mengusap kepala Nani pelan setelah meletakkan beberapa belanjaannya dan duduk berhadapan dengan anak kakak sepupunya.
Build memesan beberapa makanan kesukaannya dan juga untuk Paris jika sewaktu-waktu dia datang.
" Sudah lama tidak bertemu? Kira-kira sebelum kalian berangkat dan menetap di Italy, setelahnya bahkan kemarin aku tidak bisa menyapamu di pelantikan Makau karena menghawatirkan si bungsu yang telah membuat onar dengan menyamar sebagai wartawan"
Nani mengangguk, ia juga salah satu yang menahan emosi ketika mendengar seorang wartawan menayangkan tentang ibu Makau. Sejak kecil Thana sangat mewanti-wanti dirinya untuk tidak bertanya tentang apa-siapa ibu Makau pada siapapun keluarga mereka jika ia masih ingin dekat dengan Paris. Dan setelah dewasa Nani mengerti jika alasannya adalah karena menjaga perasaan Build. Dan Nani tahu batasan mana ia harus menahan diri untuk tidak arogan.
" Na okay?"
" Okey khap, sudah sering terjadi dan aku sudah terbiasa dengan pertanyaan sampah seperti itu. Yang aku takutkan hanya twins dan Paris, aku takut mereka akan merasa tidak nyaman jika kebenaran itu terblow up. Twins mungkin tidak terlalu peduli jika Makau sendiri tidak memperdulikan hal itu, tapi Paris? Anak itu memiliki jalan pemikiran yang sungguh sebagai ibunya aku menyerah untuk mencoba memahaminya"
Nani mengangguk, ia mengikuti saja kemana alur pembicaraan yang Build bawa. Seperti anak manis yang mau mendengarkan keluh kesah calon mertua, meski di dalam hati bertanya-tanya dengan siapa Build ke mall karena ia melihat makanan kesukaan Paris dihidangkan di Meja. Nani tidak melihat tanda-tanda bodyguard yang berjaga atau sosok yang ia harap memang datang bersama Build.
" Kau benar-benar menyukai nya ya?"
Nani tersentak kaget mendengar pertanyaan Build, terlebih dengan senyuman manis yang Build pasang seolah berhasil menangkap basah anaknya yang beriya-iya dengan pacarnya. Nani tertawa kikuk sambil mengusap tengkuknya.
" Begitu ketara kah?"
" Tidak juga, tapi aku terlatih untuk mengamati musuh sedetail apapun untuk mendapatkan informasi. Aku mantan bodyguard ngomong-ngomong"
Build menyombongkan masa mudanya pada Nani yang terdengar lucu dipikiran Nani.
" Jadi Mom melakukan itu pada Daddy?"
" Hmm beruntung Phi Mile sabar....mereka saling mencintai dan aku bahagia mereka bersama. Apalagi ketika bertemu denganmu yang ada di gendongan phi Mile, aku kira itu anak Phi Bible yang lain setelah sebelumnya menuduh Lucy anaknya. Yang jelas sepertinya Phi Bible dsn Phi Thana memiliki dendam pribadi hingga sumpah serapah mereka menurun atau kembali pada anak-anaknya"