Menceritakan dimana sebuah rasa tumbuh dari rasa penyesalan dan penyesalan.
Kepercayaan dan kekecewaan tidak akan tumbuh hanya karena kita berbeda atau kita sama.
Build harus menjadi orang lain demi kebebasan yang ia impikan...
" jaga Nongku..."
Suara Thana membuyarkan lamunan Nani, ia melihat ibunya bersilang tangan di dada sebelum masuk ke kamar dan duduk di sampingnya.
" Mom, kira-kira apa maksud uncle Bible memintaku menjadi tangan kanan Phi Makau? "
Thana mengangkat bahu.
" Itu artinya dia percaya padamu"
" What's?"
" Sejauh yang aku tahu, Bible hanya akan menghubungi orang yang ia percayai secara langsung hanya jika ia benar-benar percaya padanya. Apalagi jika ia datang dengan darah dagingnya- itu berarti dia benar-benar memberikan mu sesuatu yang sungguh ia jaga"
Nani mengerut kan keningnya menatap sang ibu yang juga seperti sedang berpikir.
" Ada Phi Macau dan Twins...."
Thana menepuk perut anaknya dengan gemas!
" Shiaa!!????? Nani??!!! Kau memang anakku!!!!!"
Nani bingung kenapa ibunya malah hiperaktif memeluknya erat-erat bahkan tidak peduli dengan lebam di tubuh Nani. Thana terlihat bahagia.
" Tangan kanan Macau- dan ada twins disana , berarti dia benar-benar menginginkanmu berada disekitar keluarga kecilnya! Itu artinya dia sudah menyalakan lampu hijau untukmu masuk!? Astaga! Phi Mileeee ayo kita berpesta! Aku akan segera mempunyai menantu!"
Nani mengerjap bingung mengartikan ucapan ibunya dia benar-benar tidak mengerti sebelum ia sendiri memproses dan memekik kaget.
" MOM!!!! AKU DAPAT RESTU UNTUK PARIS?!!!"
.
.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Build sedang mengeluh, anak bungsunya kembali menghilang dari pandangan ketika mereka tiba di mall yang niatnya hanya berbelanja beberapa kebutuhan rumah dan pakaian baru.
Dan lihatlah? Bungsunya entah kemana setelah mereka mendapatkan barang-barang kebutuhan mereka.
Build melihat keadaan siapa tahu melihat siluet anaknya yang setinggi tiang berjalan, namun matanya tertuju pada seorang yang sedang duduk di restoran sendirian. Penampilan nya rapi, namun tetap berkelas untuk anak muda di jamannya. Build memilih berjalan ke arah pemuda itu daripada menunggu bungsunya setelah ia mengirim gambar nama restoran tempat ia menunggu.
" Keberatan jika aku bergabung?"
Pertanyaan Build kepada seorang yang sedang menikmati makan siangnya setelah menyelesaikan kerjaannya dengan cepat dan berniat menemui pujaannya di kampus itu tersentak.